RI dan Singapura Perkuat Kerja Sama Ekonomi

CNN Indonesia
Selasa, 12 Jan 2016 18:52 WIB
Pemerintah Indonesia dan Singapura berencana untuk memperkuat kerja sama antara lain di sektor agrobisnis, infrastruktur dan ketenagakerjaan.
Pertemuan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Singapura, Vivian Balakhrisnan (kiri) di Jakarta membahas soal rencana untuk memperkuat kerja sama antara lain di sektor agrobisnis, infrastruktur dan ketenagakerjaan. (CNN Indonesia/Amanda Puspita Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia dan Singapura berencana untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, antara lain di bidang ekonomi, khususnya di sektor agrobisnis dan infrastruktur.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menlu Singapura, Vivian Balakhrisnan di kantor Kemlu, Jakarta, pada Selasa (12/1). "Hubungan bilateral Indonesia dengan Singapura merupakan hubungan yang paling intensif. Letak geografis Indonesia dan Singapura yang dekat menjadikan kedua negara mitra dalam berbagai hal," ujar Retno seusai pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri bersedia menjajaki kemungkinan untuk terus meningkatkan ekspor agribisnis. Retno menyebutkan bahwa Singapura membutuhkan ekspor produk agrikultur, sementara Indonesia memiliki kapasitas tersebut, sehingga sektor ini dapat menjadi potensi kerja sama perdagangan antar kedua negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Pertemuan membahas] bagaimana Indonesia meningkatkan hubungan ekspor agribisnis karena kita tahu Singapura membutuhkan produk-produk agrikultur, sementara kita memiliki kapasitas itu," ujar Retno.

Di bidang perdagangan, lanjut Retno, Singapura merupakan mitra terbesar kedua di Indonesia, setelah China. Nilai perdagangan Indonesia dengan Singapura pada 2014 mencapai hampir US$42 miliar.

Di sektor pariwisata, jumlah wisatawan yang berkunjung ke masing-masing negara sangat signifikan. Reno mencatat wisatawan Singapura yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2014 mencapai 1,5 juta wisatawan.

Retno juga mencatat bahwa di bidang investasi, Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia, dengan realisasi investasi mencapai US$5,8 miliar pada 2014.

Sementara, Balakhrisnan memaparkan bahwa Indonesia merupakan mitra perdagangan terbesar keempat di Singapura, setelah China, Malaysia dan Amerika Serikat. Selain itu, banyak perusahaan Singapura yang berniat untuk lebih banyak menanamkan investasi di Indonesia, tetapi masih menunggu kepastian regulasi di negara ini.

"Kami yakin akan lebih banyak peluang di Indonesia, dan kami memahami tengah ada reformasi regulasi yang akan membuat Indonesia lebih menarik bagi para investor dan memberikan kepastian regulasi," ujar Balakhrisnan.

"Akan banyak perusahaan Singapura yang akan mencari peluang untuk berinvestasi di Indonesia, baik di bidang infrastruktur maupun jasa," kata Balakhrisnan melanjutkan.

Dalam pertemuan ini, Menlu RI dan Menlu Singapura juga membahas soal ketenagakerjaan. Retno memaparkan Indonesia akan berupaya mengirimkan tenaga kerja yang lebih terampil, untuk memenuhi kesempatan lapangan kerja sebagai pengasuh dan terapis.

Dalam pertemuan itu, Balakhrisnan juga menyinggung banyak perusahaan Singapura di Indonesia berminat merekrut tenaga kerja teknik lulusan sejumlah universitas dan institut teknik dalam negeri.

Pertemuan Retno dengan Balakhrisnan merupakan pertemuan kedua setelah Balakhrisnan dilantik sebagai menteri luar negeri Singapura pada Oktober 2015. Sebelumnya, Balakhrisnan sempat bertemu Retno dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada November lalu.

Balakhrisnan sendiri sebelumnya menjabat sebagai menteri lingkungan dan sumber daya air Singapura, periode 2011-2015. Namun, dalam pertemuan tersebut, Retno mengaku keduanya tidak membahas soal kabut asap dari Indonesia yang sempat berhembus ke Singapura beberapa waktu lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER