Jakarta, CNN Indonesia -- Usai serangkaian ledakan dan tembakan di wilayah Thamrin, Jakarta, Uni Eropa menyatakan mendukung pemerintah Indonesia untuk melawan terorisme.
Dalam keterangan tertulis di
situs Uni Eropa, Perwakilan Tinggi Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa, Federica Mogherini memaparkan pihaknya menyampaikan belasungkawa kepada para korban yang tewas maupun terluka.
"Serangan di jantung Jakarta hari ini merupakan pengingat bahwa ancaman terorisme itu global dan harus diperangi secara global," ujar Mogherini, Kamis (14/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mogherini menyatakan Uni Eropa akan terus melanjutkan kerja sama dengan Indonesia untuk mempertahankan perdamaian dan nilai-nilai kebebasan dan keberagaman yang mendukung masyarakat.
"Kami mendukung penuh pemerintah Indonesia dan masyarakatnya dalam perang melawan kekerasan dan kegiatan ekstrem. Saya sendiri secara personal menyampaikan belasungkawa kepada Menlu Retno Marsudi melalui sambungan telepon," tutur Mogherini.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan sejauh ini jumlah korban meninggal serangan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, berjumlah dua orang. Sementara 20 orang lainnya mengalami luka ringan dan berat.
Lima orang lainnya yang dinyatakan meninggal adalah pelaku penyerangan yang tewas saat melakukan tindakan bom bunuh diri dan saat baku tembak dengan aparat kepolisian.
Kapolda DKI Jakarta Tito Karnavian menjelaskan, warga negara Kanada merenggang nyawa saat ada dua teroris yang menunggu di luar Starbucks Cafe mulai menembaki warga yang berhamburan segera setelah terjadi ledakan di dalam kafe tersebut.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, mengonfirmasi adanya dua warga negara asing yang menjadi korban ledakan di Thamrin. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Departemen Politik Kedutaan Besar Belanda di Jakarta Nico Schermers membenarkan adanya warga negara Belanda yang menjadi korban. Namun, Schermers menolak menyebutkan identitas korban maupun rumah sakit tempat korban dirawat.
Sementara itu, media pemberitaan ISIS,
Aamaaq, mengklaim bahwa serangan bom di Jakarta dilakukan oleh kelompok militan tersebut. Dugaan ISIS berada di balik serangan ini telah diungkapkan oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.
Dia menduga pelaku adalah anggota ISIS yang kembali ke Indonesia. "Itu ciri-ciri serangan mereka selalu begitu. Oleh karena itu, negara sebesar apapun seperti Amerika, Perancis juga bisa saja jebol karena hal itu," kata Sutiyoso.
Juru Bicara Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan, dugaan tersebut menguat karena sudah ada warning setelah kejadian teror di Perancis. "Di sana dikatakan salah satu petinggi di Suriah akan ada 'konser' di Indonesia dan akan jadi berita internasional," ujar Anton.
Wakapolri Komjen Budi Gunawan mengatakan, serangan di MH Thamrin berkaitan dengan konteks serangan ISIS di Paris.
(ama)