Pria Muslim Kenya yang Lindungi Warga Kristen Tewas

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 12:22 WIB
Salah Farah, pria Muslim Kenya yang mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi orang Kristen ketika mendapat ancaman dari teroris, akhirnya meninggal dunia.
Al-Shabaab diyakini bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan pekerja medis internasional, jurnalis, pemimpin, tentara penjaga perdamaian Uni Afrika, dan warga sipil. (Reuters/Goran Tomasevic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah Farah, pria Muslim Kenya yang mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi orang Kristen ketika mendapat ancaman dari teroris, akhirnya meninggal dunia setelah menjalani operasi pada Senin (18/1).

Seperti dilansir CNN, Farah menjadi sorotan ketika ia dengan sigap menghadapi militan al-Shabaab yang menyerbu masuk ke sebuah bus di Mandera, Kenya, pada Desember lalu. Para militan tersebut mengancam akan membunuh semua penumpang Kristen.

"Mereka berkata kepada kami bahwa jika kami Muslim, kami selamat," tutur Farah ketika diwawancara pasca insiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farah dan beberapa orang Islam lain di dalam bus lantas berdiri dan memasang badan melindungi penumpang Kristen. Namun, Farah akhirnya ditembak.
Selama beberapa pekan, Farah terlihat bugar dan terus berbicara dengan wartawan dan keluarganya. Namun, setelah operasi pada Senin, ia akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Jasad Farah diterbangkan dengan helikopter polisi ke kampung halamannya untuk dimakamkan. Di dekat makamnya, banyak orang berkerumun, menangis dan berdoa.

Istri Farah, Dunia Mohamed, kini sedang mengandung sembilan bulan. Pasangan suami istri ini juga sudah dikaruniai empat anak.

Farah adalah tulang punggung keluarga. Selain keluarga intinya, pasangan ini juga tinggal bersama sanak saudara lainnya dan orang tua yang sudah renta. Ibu Farah, Amina Sabdo, tak dapat berkata-kata ketika mendengar kabar mengenai kematian puteranya.
Gubernur Mandera, Ali Ibrahim Roba, berjanji akan menolong Dunia untuk memberikan edukasi bagi anak-anaknya.

Meskipun raganya mati, kata-kata perdamaian Farah kepada media terus menggema.

"Orang harus hidup damai bersama. Kita bersaudara. Hanya agama yang berbeda, jadi saya mengajak semua saudara Muslim saya untuk menjaga orang Kristen sehingga orang Kristen juga akan melindungi kami. Biarkan kami saling menolong agar kami dapat hidup damai bersama," katanya kepada Voice of America awal bulan ini.

Sementara itu, kelompok militan al-Shabaab masih terus beraksi. al-Shabaab berkembang lantaran lemahnya pemerintahan dan penegakan hukum di Somalia.

Tujuan utama mereka adalah mengubah Somalia menjadi negara Islam fundamentalis. Al-Shabaab diyakini bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan pekerja medis internasional, jurnalis, pemimpin, tentara penjaga perdamaian Uni Afrika, dan warga sipil.

Al-Shabaab sebenarnya sudah dinyatakan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat sejak Maret 2008. Kini, beberapa pemimpin al-Shabaab sudah mengakui setia kepada ISIS. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER