Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengatakan bahwa sebagian uang yang diterima Iran dari pencabutan sanksi dapat berakhir di tangan kelompok teroris.
Seperti dilansir
CNN, Iran akan menerima sekitar US$55 miliar setelah sanksi dicabut sesuai dengan perjanjian nuklir yang telah disepakati.
"Saya pikir, sebagian dari [uang tersebut] akan berakhir di tangan kelompok teroris asing atau entitas lain, beberapa di antaranya dilabeli teroris," ujar Kerry kepada CNBC seperti dikutip
CNN, Kamis (21/1).
Kerry mengatakan bahwa AS tak dapat mencegah hal tersebut terjadi. Namun kini, belum ada indikasi bahwa aliran dana tersebut akan bermuara ke kelompok yang disebut oleh AS sebagai teroris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang, kami belum melihat pengiriman dana tersebut ke kelompok semacam itu," kata Kerry.
Meskipun sanksi sudah mulai dicabut, hubungan Washington dan Teheran kembali tegang akibat program rudal balistik Iran. AS pun memberikan sanksi baru.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan bahwa sanksi tersebut ilegal. Menurut Zarif, AS "kecanduan" sanksi.
Menanggapi tudingan tersebut, Kerry berkata, "Kami sudah menjelaskan bahwa kami menggunakan sanksi ketika kami pikir hal itu diperlukan untuk melawan sikap yang kami yakini cacat hukum atau melanggar ketentuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau mengancam Amerika Serikat, kami akan memberikan sanksi."
Kini, kata Kerry, saatnya Iran dan negara sekitarnya untuk mengurangi ketegangan dan melangkah maju.
Kerry mengatakan bahwa pemerintah Iran juga sekarang terlihat sangat ingin membangun negeri. Kerry menekankan bahwa hal tersebut tidak akan tercapai jika mereka sibuk membiayai terorisme.
"Jika kami mengetahui mereka membiayai terorisme, mereka akan bermasalah dengan Kongres AS dan pihak lain. Kami yakin bahwa itu tidak akan berpengaruh pada rekan lain di kawasan," katanya.
(stu)