Jakarta, CNN Indonesia -- Badan kepolisian Eropa atau Europol memprediksi peningkatan upaya serangan yang lebih mematikan dari kelompok ISIS di benua itu pada tahun 2016.
Prediksi sekaligus peringatan ini disampaikan Europol pada Senin (26/1) seiring dibukanya Pusat Pemberantasan Terorisme Eropa menyusul serangan di Paris 13 November tahun lalu yang menewaskan 130 orang.
Laporan Europol ini juga dikeluarkan setelah ISIS merilis video yang menunjukkan beberapa pelaku serangan di Paris saat mereka melakukan eksekusi mati tawanan di Suriah.
"Ada banyak alasan untuk mengatakan bahwa IS [ISIS], terorisme yang terinspirasi oleh IS atau kelompok teroris berlandaskan agama lainnya, akan melakukan serangan teroris di Eropa lagi, terutama di Perancis, bertujuan untuk memakan banyak korban di antara warga sipil," ujar laporan Europol seperti dikutip USA Today.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Europol menyebutkan bahwa ISIS adalah "ancaman teroris paling besar bagi Eropa dalam 10 tahun terakhir."
Europol juga mengatakan bahwa semua negara di Eropa memiliki peluang yang sama dalam risiko serangan ISIS.
"Tanpa adanya informasi intelijen soal niat, aktivitas, kontak serta rencana perjalanan teroris, hampir mustahil memprediksi dengan tepat kapan dan dimana serangan selanjutnya akan terjadi, serta bentuk serangan seperti apa yang akan dilancarkan," ujar laporan Europol.
Rob Wainwright, direktur Europol, mengatakan bahwa 5.000 warga Eropa telah bergabung dengan kelompok militan di Suriah dan Irak. Mereka menjadi ancaman jika kembali ke negaranya.
"Harapan kami pusat terorisme yang baru ini bisa menjadi wadah informasi dalam upaya memerangi terorisme di Eropa, memberikan analisa terhadap penyelidikan yang tengah berlangsung dan berkontribusi sebagai reaksi terhadap serangan teroris," kata Wainwright.
(den)