Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat dan Turki mempersiapkan solusi militer untuk menghadapi ISIS di Suriah jika perundingan damai antara pemerintah Damaskus dengan kelompok oposisi bersenjata gagal mencapai titik temu.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden usai bertemu dengan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu di Istanbul, Sabtu (23/1).
Putaran terbaru perundingan damai Suriah rencananya akan dilanjutkan pada Senin besok di Jenewa. Namun perundingan terancam tertunda karena perselisihan soal siapa yang seharusnya mewakili oposisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok bersenjata mengatakan bahwa setiap kegagalan perundingan damai adalah akibat pemerintah Suriah dan Rusia. Perundingan damai diperlukan demi menciptakan situasi yang kondusif di Suriah untuk mengalahkan ISIS.
"Kami menyadari bahwa solusi politis lebih baik, tapi kami telah bersiap jika itu tidak mungkin, untuk melakukan solusi militer dalam operasi mengalahkan Daesh," kata Biden, menggunakan akronim ISIS dalam bahasa Arab.
Oposisi Suriah yang didukung Arab Saudi menegaskan mereka tidak akan melakukan perundingan langsung kecuali pemerintah Bashar al-Assad menghentikan serangan udara yang dilakukan Rusia.
Serangan udara Rusia dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 3.000 orang, lebih dari 1.000 di antaranya adalah warga sipil.
Biden juga mengatakan telah merundingkan dengan Davutoglu bagaimana meningkatkan dukungan AS dan Turki untuk kelompok pemberontak Sunni dalam menggulingkan rezim Assad.
(den)