Bangkok, CNN Indonesia -- Thailand melakukan karantina 32 orang setelah kasus kedua MERS ditemukan pada Jumat lalu.
Diungkap oleh pejabat kementerian kesehatan pada Senin (25/1), seorang pria asal Oman berusia 71 tahun yang berkunjung ke Bangkok dinyatakan positif mengidap MERS. Anaknya, sopir taksi, staf hotel dan penumpang yang bersamanya dalam pesawat adalah di antara yang dikarantina selama dua minggu.
Delapan orang lain baru diidentifikasi dan akan dikarantina segera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami masih melakukan investigasi mendalam, jadi kemungkinan akan ada lebih banyak orang,” kata Amnuay Gajeena, dirjen Departemen Pengendalian Penyakit Thailand.
Pria asal Oman itu menderita demam, batuk, dan bernafas dengan cepat, ujar Amnuay.
Sebelumnya, dalam kasus MERS pertama Thailand, pria yang dinyatakan positif juga berasal dari Oman, berusia 75 tahun. Ia berhasil sembuh.
Terkait penemuan kasus MERS ini, Menteri Pariwisata Thailand mengatakan bahwa wisata Thailand tidak akan terpengaruh.
“Kami kira kami bisa mengendalikan situasi,” ujarnya, “Kami percaya ini tidak akan berdampak pada pariwisata Thailand.”
Pariwisata menyumbang 10 persen dari GDP Thailand. Tahun ini, Thailand menargetkan 32 juta turis asing, naik dari 29,88 juta pada 2015.
WHO pada 7 Januari menyatakan menerima notifikasi 1.626 infeksi MERS dari 26 negara, dan setidaknya 586 tewas.
MERS pertama kali diidentifikasi pada manusia di Arab Saudi pada 2012 dan sebagian kasus ditemukan di Timur Tengah.
MERS disebabkan oleh virus corona dari keluarga yang sama yang memicu wabah SARS di China pada 2003 silam.
(stu)