Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dan adiknya Yingluck menerbitkan kalender dan buku foto diri mereka untuk dibagikan di Thailand. Para ahli menduga, ini adalah cara mereka kembali menggalang dukungan untuk kembali memimpin di masa depan.
Seperti diberitakan Reuters, Minggu (17/1), Yingluck menerbitkan buku gratis berukuran besar berisikan foto dirinya dan kakaknya, Thaksin. Yingluck pada 8 Januari lalu mengundang wartawan ke rumahnya, hanya sekadar untuk memperlihatkan kebun sayur organik miliknya.
Ribuan eksemplar buku foto itu dibagikan kepada jurnalis dan politisi sebagai hadiah tahun baru. Sebelumnya Thaksin juga membagikan buku berjudul "Thaksin Shinawatra: Life and Times" berisikan pencapaiannya saat menjadi perdana menteri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Thailand bagian timur laut, pada awal bulan ini beredar ribuan kalender tahun 2016 dengan foto Thaksin dan Yingluck. Kalender-kalender itu juga bisa ditemui di beberapa tempat di Bangkok. Pemerintahan junta langsung bertindak tegas dengan melarang edar kalender tersebut.
"Untuk apa kalender ini? Apakah bisa seorang kriminal membagikan kalender dengan wajah dia di dalamnya?" kata Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan Ocha mengomentari kalender tersebut.
Thaksin dan Yingluck Shinawatra memang telah digulingkan oleh militer, namun para pendukung mereka masih banyak, terutama di wilayah utara dan timur laut Thailand.
Pengamat politik meyakini pembagian kalender dan buku adalah untuk kembali menggalang dukungan dan membuat kesal rival mereka di pemerintahan. Pengamat juga yakin, partai mereka, Puea Thai, tetap bisa menang mudah jika pemilu digelar tahun depan.
"Keluarga Shinawatra ingin mengirim pesan kepada kelompok elite dan pendukung mereka: 'Kami masih di sini. Kami belum hilang'," kata Kan Yuenyong, pengamat di lembaga think tank di Bangkok, Siam Intelligence Unit.
 Kalender bergambar Thaksin dan Yingluck Shinawatra terlihat di salah satu restoran di Bangkok, Thailand. (Reuters/Athit Perawongmetha) |
Kan mengatakan bahwa langkah Shinawatra ini dilakukan di tengah upaya junta dalam mempertahankan pemerintahan dengan cara meningkatkan perekonomian dan mencegah oposisi berkuasa.
Rencananya bulan ini pemerintah akan mengeluarkan konstitusi baru sebagai dasar pemilu 2017.
Baik Yingluck dan Thaksin tidak bisa lagi maju dalam bursa pemimpin Thailand, namun dengan kekayaan mereka, kakak beradik ini masih punya pengaruh besar di Partai Puea Thai. Dengan kekayaan Shinawatra juga, Partai Puea Thai diprediksi punya pundi uang yang cukup untuk kampanye besar-besaran di seluruh Thailand.
Kementerian Luar Negeri Thailand dalam pernyataannya menanggapi penyebaran buku Shinawatra bersaudara mengatakan bahwa "pemerintah Thaksin memicu konflik politik di Thailand."
Kemlu Thailand juga menekankan bahwa Thaksin menghadapi "tuduhan serius" atas kasus korupsi dan pelanggaran HAM.
Thaksin yang hingga kini merupakan orang terkaya di Thailand lari keluar negeri pada tahun 2008 untuk menghindari hukuman penjara atas tuduhan korupsi.
Sementara Yingluck digulingkan dari kursi perdana menteri tahun lalu oleh parlemen militer dan dilarang terjun ke politik dalam waktu lima tahun ke depan. Saat ini Yingluck tengah diadili atas dugaan korupsi skema subsidi beras senilai miliaran dolar Amerika.
(stu)