Hadapi Pengungsi, Polisi Swedia Minta Tambahan 4.100 Personel

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2016 18:12 WIB
Kepolisian Swedia meminta tambahan 4.100 personel baru pasca membeludaknya gelombang pengungsi yang masuk ke Eropa.
Ilustrasi polisi. (Raedle/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Swedia meminta tambahan 4.100 personel baru pasca membeludaknya gelombang pengungsi yang masuk ke Eropa.

Melalui secarik surat, kepolisian Swedia merinci bahwa 4.100 orang tersebut terdiri dari 1.500 dan 2.500 petugas tambahan serta 1.600 karyawan sipil hingga 2020.

Komisioner Kepolisian Nasional Swedia, Dan Eliasson, mengatakan bahwa jika jumlah staf kepolisian tidak ditambah, negara akan rentan terhadap kejahatan narkoba dan kecelakaan lalu lintas karena bukan merupakan prioritas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir, masyarakat Swedia tidak menginginkan itu jika pemerintah dan parlemen tidak mendengarkan permintaan kami," ujar Eliasson kepada Radio Sweden seperti dikutip RT pada Selasa (26/1).
Eliasson menjelaskan bahwa tambahan pasukan polisi tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan kontrol perbatasan, memastikan keamanan akomodasi pengungsi, melawan terorisme, dan latihan deportasi.

"Ada banyak tempat di mana orang hidup dalam kondisi sulit dalam waktu lama. Ada beberapa tempat ddi mana mereka berkelahi dan terganggu. Kami harus hadir di sana untuk memastikan tempat itu tetap nyaman dan sunyi," ucap Eliasson.

Selain tambahan staf, kepolisian juga meminta pemerintah untuk menanam lebih banyak investasi untuk fasilitas, peralatan, kendaraan, dan pelatihan. Mereka pun membutuhkan tambahan kucuran dana sebesar US$210-US$320 juta pada periode 2017-2019.

Menteri Dalam Negeri Swedia, Anders Ygeman, optimistis atas kemampuan pemerintah untuk memenuhi permintaan kepolisian.

"Jika kami memiliki masalah dengan kontrol perbatasan yang belum pernah kami hadapi sejak 1994, jika kami mengalami ancaman teroris paling hebat, maka ini [penambahan kekuatan polisi] sangat diperlukan untuk memberikan lebih banyak sumber daya bagi polisi," katanya.

Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, pun mendukung permintaan tersebut setelah terjadi berbagai insiden di tempat penampungan pengungsi.
"Kepolisian mengemban tugas lebih banyak karena situasi pengungsi. Kalian membutuhkan lebih banyak sukmber daya," kata Lofven.

Swedia sendiri meningkatkan kewaspadaan keamanan sejak terjadinya serangan penusukan mematikan di pusat pengungsi bawah umur. Seorang petugas kepolisian berusia 22 tahun tewas diserang bocah 15 tahun dari kalangan pencari suaka.

Dalam insiden lain, 10 personel polisi patroli terpaksa meninggalkan pusat penampungan di Vasteras setelah dikepung oleh migran perampok pada Rabu lalu. Saat itu, polisi sedang berupaya merelokasi anak laki-laki berusia 10 tahun yang dilaporkan sering menjadi korban perkosaan berulang.

Bulan lalu, aparat Swedia mengatakan bahwa negara tersebut sudah mencapai batas penerimaan pencari suaka dan akan kembali memberlakukan pengecekan di perbatasan. Tahun lalu, Swedia menerima sekitar 200 ribu imigran dan pengungsi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER