Dua Wanita dan Anak Imigran Tewas karena Hipotermia di Yunani

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 22 Jan 2016 08:54 WIB
 seorang anak berusia lima tahun dan dua wanita tewas karena hipotermia di pulau Lesbos, Yunani setelah menyebrang dari Turki karena cuaca yang buruk.
Ribuan pengungsi dari Suriah terpaksa harus menerjang laut dari Turki ke berbagai pulau di bagian timur Yunani, dengan perahu karet tipis dan penuh sesak. (Reuters/Alkis Konstantinidis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Palang Merah Internasional dan Badan Amal Bulan Sabit Merah melaporkan seorang anak berusia lima tahun dan dua wanita tewas karena hipotermia di pulau Lesbos, Yunani setelah melintasi Laut Aegea dari Turki karena cuaca yang buruk.

Juru bicara IFRC Caroline Haga, ketiga imigran ini merupakan bagian dari 800 pengungsi, yang sebagian besar berasal dari Suriah, yang berhasil mencapai Lesbos pada Rabu (20/1) dengan 20 kapal. Para imigran harus menahan dingin karena cuaca ekstrem disertai angin dan salju dengan suhu di bahwa nol derajat Celcius.

"Kematian ini memalukan, kita harus membangun cara yang lebih aman bagi imigran yang melarikan diri dari konflik, penganiayaan dan kemiskinan," kata Karen Bjornestad, kepala IFRC di Yunani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kematian tidak harus menjadi hasil dari keinginan dasar manusia untuk hidup dalam keamanan dan menemukan masa depan," ujar Bjornestad.

Ribuan pengungsi dari Suriah terpaksa harus menerjang laut dari Turki ke berbagai pulau di bagian timur Yunani, dengan perahu karet tipis dan penuh sesak.

Meskipun diterjang ombak laut dan cuaca dingin menambah bahaya perjalanan para pengungsi menggunakan 10 hingga 15 kapal per hari tiba di Lesbos.

Haga menyatakan pada Rabu (21/1) kendaraan IFRC terjebak di salju dalam perjalanan menuju bagian utara pulau tersebut.

Perahu yang ditumpangi oleh dua wanita dan anak imigran yang meninggal juga dikabarkan rusak, sehingga perjalanan melintasi Laut Aegea, yang biasanya memakan waktu setidaknya dua jam, menjadi lebih lama dari biasanya.

"Biasanya semua kapal yang datang, dipenuhi air laut karena ombak laut cukup besar," kata Haga.

"Mereka menumpang perahu itu untuk waktu yang lama dan tidak memiliki pakaian yang tepat sehingga mereka basah kuyup ketika tiba," ujar Haga melanjutkan.

Staf IFRC kini merawat sejumlah imigran lainnya yang menderita hipotermia. Satu wanita imigran berhasil diselamatkan.

Haga memaparkan bahwa kewarganegaraan dari dua wanita dan anak imigran yang meninggal itu belum diketahui.

Penjaga pantai Turki menyatakan sebelumnya bahwa 12 jasad ditemukan di pantai barat Turki pada Selasa (20/1) dan 26 imigran berhasil diselamatkan setelah kapal yang membawa para imigran Yunani dikabarkan terbalik. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER