Suriah Abaikan Sejumlah Permintaan PBB untuk Kirimkan Bantuan

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2016 07:45 WIB
Sepanjang 2015, pemerintah Suriah mengabaikan sebagian besar permintaan PBB untuk memberikan bantuan kepada 4,6 juta warganya.
PBB menyebutkan perang saudara Suriah menyebabkan setidaknya 250 ribu orang tewas. (Reuters/Rami Zayat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala bantuan PBB, Stephen O'Brien mengungkapkan bahwa sepanjang 2015, pemerintah Suriah mengabaikan sebagian besar permintaan PBB untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada sekitar 4,6 juta warga yang tinggal di daerah yang terkepung dan sulit dijangkau. Akibatnya, hanya 620 ribu warga Suriah yang menerima bantuan lengkap dari sejumlah lembaga PBB pada tahun lalu.

Di hadapan Dewan Keamanan PBB, O'Brien memaparkan bahwa PBB mengajukan 113 permintaan persetujuan kepada pemerintah Suriah untuk mengirim konvoi bantuan dari berbagai lembaga. Namun, hanya 10 persen yang disetujui untuk memberikan bantuan.
Sebanyak 10 persen lainnya mendapat persetujuan dari pemerintah Suriah, tetapi tidak bisa melanjutkan pengiriman bantuan karena faktor keamanan maupun tidak adanya kesepakatan perjalanan yang aman. PBB mengungkapkan bahwa 3 persen bantuan ditahan karena faktor keamanan lainnya.

Sementara, 75 persen sisanya, tak ditanggapi oleh pemerintah Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kelambanan seperti itu tidak dapat diterima. Dampaknya di lapangan sangat nyata: pada 2013, kami dapat menjangkau 2,9 juta orang melalui mekanisme konvoi [bantuan] antar-lembaga, tetapi [pada 2015] hanya 620 ribu [orang]," kata O'Brien.

"Semakin banyak warga yang tak terjangkau setiap hari, ketika konflik semakin intensif dan pertempuran semakin sengit," tutur O'Brien.
Secara total, PBB menyebutkan bahwa 13,5 juta warga Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan. Angka ini meningkat dari tahun 2014 yang mencapai 1,3 juta warga.

"Bahkan dengan situasi dan akses memburuk, pekerja kemanusiaan tetap berada di Suriah dan memberikan bantuan meski berisiko sangat besar," kata O'Brien.

Dia menjelaskan bahwa pada 2015, bantuan makanan disampaikan ke hampir 6 juta orang setiap bulan. Sementara, bantuan kesehatan disalurkan ke hampir 16 juta orang. Bantuan air, sanitasi dan kebersihan menjangkau 6,7 juta orang, sementara bantuan barang rumah tangga dasar menjangkau 4,8 juta orang.
"Saya perjelas: penderitaan panjang warga Suriah tidak dapat disalahkan kepada sejumlah organisasi kemanusiaan dan para staf. Ini merupakan kegagalan kedua pihak [yang bertikai] dan masyarakat internasional yang membiarkan konflik ini berlangsung terlalu lama."

Pada Jumat (29/1), mediator Suriah PBB, Staffan de Mistura berharap dapat berdiskusi soal upaya untuk mengakhiri perang saudara di Suriah. Namun, rencana tersebut terancam batal karena sejumlah kelompok oposisi menuntut serangan terhadap sipil diberhentikan terlebih dahulu.

Perang saudara di Suriah dipicu oleh tindakan keras pemerintah Suriah kepada sejumlah gerakan pro-demokrasi sejak awal tahun 2011. Kelompok militan ISIS memanfaatkan kekacauan keamanan di kawasan untuk merebut sejumlah wilayah Suriah dan Irak. Sekitar 4,3 juta warga Suriah telah melarikan diri dari konflik ke berbagai negara.

PBB menyebutkan perang saudara Suriah menyebabkan setidaknya 250 ribu orang tewas. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER