Pasukan Irak Klaim Gagalkan Serangan ISIS

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2016 13:46 WIB
Pasukan keamanan Irak mengklaim menggagalkan upaya ISIS untuk menyusup ke sejumlah kompleks perumahan di dekat pangkalan udara di Provinsi Anbar.
Tentara Irak berhasil merebut kembali Kota Ramadi dari cengkraman ISIS setahun yang lalu. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan keamanan Irak mengklaim menggagalkan serangan kelompok militan ISIS yang berupaya menyusup ke sebuah kompleks perumahan di dekat pangkalan udara yang strategis di Provinsi Anbar barat.

Juru bicara Operasi Komando Gabungan Irak, Kolonel Mohammed Ibrahim, memaparkan bahwa serangan yang terjadi pada Rabu (27/1) pagi di kota Al-Baghdadi ini melibatkan sejumlah militan bom bunuh diri.
Namun, Ibrahim tidak menyebutkan berapa banyak anggota pasukan keamanan Irak yang tewas dalam serangan ini. Ibrahim hanya mengkonfirmasi bahwa kepala polisi setempat, Letnan Kolonel Mashkoor al-Gighaifi, termasuk korban yang tewas. Kompleks perumahan yang akan disusupi militan ISIS itu berlokasi dengan dengan Pangkalan Udara Ayn al-Assad, yang berjarak hanya sekitar 15 kilometer sebelah selatan dari Al-Baghdadi.

Setahun yang lalu, ISIS menguasai penuh kota Al-Baghdadi, yang terletak di sebelah barat Ramadi. Ketika ISIS menguasai kota itu, para militan hanya berjarak beberapa kilometer dari perumahan personil militer AS. Tentara Irak kemudian berhasil merebut kembali kota itu.
Dalam pernyataan yang dimuat oleh pendukung ISIS, kelompok militan ini mengaku bertanggung jawab atas serangan yang melibatkan enam pelaku bom bunuh diri dan dilakukan saat fajar. Para pelaku bom bunuh diri kemudian meledakkan diri setelah bentrokan dengan pasukan Irak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para militan menyatakan banyak tentara "murtad" yang tewas, termasuk kepala polisi Al-Baghdadi.

Berasal dari kelompok sempalan al-Qaidah, militan ISIS bertransformasi sebagai kelompok teror yang menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah. Jika ditotal, wilayah yang dikuasai ISIS sama besarnya dengan Connecticut.

Kelompok Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris melaporkan pada Rabu (27/1) bahwa serangan udara Rusia di Suriah menewaskan sedikitnya 471 warga sipil sepanjang bulan ini, termasuk 127 anak-anak dan 56 wanita.
Selain itu, kelompok pro-oposisi melaporkan mereka telah mendokumentasikan kematian 211 warga sipil bulan ini, termasuk 30 anak-anak dan 20 wanita, akibat serangan udara militer Presiden Suriah Bashar al-Assad.

CNN tidak dapat mengkonfirmasi sejumlah kematian yang dilaporkan tersebut secara independen.

Ketika Moskow memulai serangan udara di Suriah pada akhir September ini, para pejabat Rusia menegaskan mereka berkoordinasi dengan Assad untuk menargetkan ISIS dan kelompok militan lainnya. Rusia berulang kali membantah serangan udaranya menargetkan warga sipil atau menyebabkan warga sipil tewas. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER