Chengdu, CNN Indonesia -- Masyarakat keturunan China di Inggris berbondong-bondong pulang ke China sebagai kampung halamannya menjelang Tahun Baru China atau dikenal dengan Imlek. Hal itu terlihat dari dipenuhinya pesawat British Airways tujuan China oleh para warga keturunan China.
Dalam penerbangan BA 89 dari Bandara Heathrow ke Chengdu, Jumat, tampak disesaki oleh penumpang asal negeri China yang ingin merayakan Imlek. "Pesawatnya penuh dan banyak anak sekolah yang tengah menuntut ilmu di Kerajaan Inggris yang ingin merayakan Hari Raya Imlek beserta keluarga," ujar pramugara penerbangan BA Andrew, Sabtu (6/2).
Sindhy, wanita asal Chengdu menuturkan setiap perayaan Imlek ia bersama suaminya selalu pulang ke Chengdu. “Biasanya saya selalu pulang ke Chengdu untuk merayakan Imlek," ujar Sindhy yang mudik bersama sang suami Graham Clak asal Inggris kepada
Antara, dalam penerbangan London ke Chengdu dengan mengunakan pesawat British Airways.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sindhy yang mempunyai satu adik lelaki dan tiga kakak perempuan itu mengatakan, biasanya seluruh anggota keluarga berkumpul di rumah orang tuanya untuk merayakan Imlek.
“Pemerintah China mengumumkan hari libur bersama selama seminggu dan banyak toko-toko yang tutup,” kata Sindhy yang mengaku merasa bahagia bisa berkumpul bersama kedua orang tua dan saudara-saudaranya saat Imlek.
Layaknya tradisi mudik masyarakat Indonesia pada Hari Raya Idul Fitri, pulang kampung saat perayaan Tahun baru Imlek juga menjadi tradisi di kalangan masyarakat di China. Jutaan orang China dari berbagai negara di penjuru dunia melakukan perjalanan untuk berlibur merayakan Imlek di kampung halamannya.
Seluruh tiket pesawat dan kereta api atau melalui darat dan udara serta laut sudah ludes terjual beberapa pekan sebelumnya.
Seperti juga dilaporkan
Reuters dari rekaman media terjadi skala keramaian pada awal Minggu lalu ketika terjadi salju dalam kerumunan di Stasiun Guangzhou. Puluhan ribu orang terdampar di luar stasiun akibat terganggunya transportasi umum di Tiongkok selatan.
Banyak kereta dari utara dan China tengah tertunda oleh salju meninggalkan penumpang di selatan yang terdampar tanpa transportasi. Lebih dari 50 ribu orang masih tetap terjebak di luar stasiun kereta api Guangzhou.
Polisi memperkirakan terjadi pembengkakan penumpang kereta api ke berbagai jurusan di China yaitu hampir 100 ribu orang yang pada puncaknya terjadi pada Senin malam.
(obs)