AS dan India Akan Patroli Gabungan di Laut China Selatan

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 10 Feb 2016 23:46 WIB
Amerika Serikat dan India berencana akan melakukan patroli laut gabungan, salah satunya di wilayah yang diklaim China di Laut China Selatan.
Ilustrasi (China Photos/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat dan India berencana akan melakukan patroli laut gabungan, salah satunya di wilayah yang diklaim China di Laut China Selatan. Rencana ini diprediksi akan menuai kemarahan dari Beijing setelah sebelumnya melancarkan protes penyusupan kapal AS ke perairan sengketa tersebut.

Hal ini disampaikan oleh pejabat pertahanan AS kepada Reuters, Rabu (10/2). Dia mengatakan, pembicaraan soal rencana ini telah dilakukan kedua negara.

Rencana ini juga merupakan bentuk kedekatan hubungan militer antara kedua negara. Sebelumnya tahun lalu, AS dan India melakukan latihan gabungan di Samudera Hindia yang juga melibatkan angkatan laut Jepang.

Namun jika rencana ini dilakukan, maka menjadi yang pertama bagi India. Angkatan Laut India yang dihubungi Reuters mengatakan bahwa mereka hanya bergabung dengan aksi militer internasional di bawah bendera PBB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menekankan bahwa India pernah menolak untuk menjadi bagian dari misi anti-perompak di Teluk Aden dan melakukan sendiri operasi itu sejak tahun 2008.

Pejabat AS yang enggan disebut namanya kepada Reuters mengatakan bahwa kedua negara telah berdiskusi soal patroli gabungan yang diharapkan dilakukan pada tahun ini. Patroli kemungkinan dilakukan di Samudera Hindia dan Laut China Selatan.

Belum ada komentar dari pemerintah China yang saat ini tengah dalam liburan panjang Tahun Baru China.

Baik India dan AS bukan negara pengklaim Laut China Selatan yang diyakini kaya minyak. Namun kedua negara ini menyatakan mendukung kebebasan navigasi maritim dan penerbangan di atas perairan yang diklaim lima negara itu.

China menuduh AS mencoba menancapkan kekuasaannya di wilayah maritim mereka dengan alasan kebebasan navigasi. AS berulang kali berlayar dekat daerah yang diklaim China. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER