Satelit Korut di Orbit Stabil, tapi Tak Kirim Data ke Bumi

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 10 Feb 2016 15:49 WIB
Satelit Korea Utara yang diluncurkan dengan roket pada pekan lalu dilaporkan telah mencapai orbit stabil, tapi tak mengirimkan data kembali ke Bumi.
Ilustrasi satelit. (WikiImages/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satelit Korea Utara yang diluncurkan dengan roket pada pekan lalu dilaporkan telah mencapai orbit stabil, tapi tak mengirimkan data kembali ke Bumi.

"[Satelit itu] sudah stabil di orbit stabil sekarang. Mereka dapat mengatasi pecahannya," ujar seorang pejabat Amerika Serikat pada Selasa (9/1) seperti dikutip Reuters.

Peluncuran satelit ini sempat dikecam keras oleh beberapa negara tetangga juga AS karena dianggap merupakan uji coba rudal jarak jauh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini membantah informasi sebelumnya dari seorang pejabat AS lain kepada CNN, bahwa satelit tersebut "rontok di orbit."
Sementara itu, Korea Selatan melansir foto potongan roket jarak jauh yang digunakan Korut untuk meluncurkan satelit.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan meyakini bahwa rudal tiga tingkat bernama Kwangmyongsong tersebut memiliki jarak rata-rata 12.000 km, mirip dengan yang diluncurkan pada 2012.

"Proporsi diameter rudal jarak jauh tersebut adalah 2,4 dan 30, sama [seperti roket sebelumnya,]" demikian bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Korsel yang dikutip RT.

Menurut pantauan Badan Perlindungan Korsel, tahap pertama roket Korut tersebut diluncurkan ke Laut Kuning sekitar dua menit meleset dari yang dijadwalkan. Puingnya jatuh ke perairan di barat daya Pulau Jeju.

Staf Kepala Gabungan Korsel mengatakan bahwa roket tahap pertama tersebut, "terpisah dari badan utama [roket] dan meledak menjadi 270 kepingan."

Insiden ini mengindikasikan bahwa pelontar roket tahap pertama tersebut dilengkapi dengan alat penghancur.
Direktur Badan Pertahanan Rudal AS, James Syring, mengatakan bahwa peluncuran satelit ini memang sangat, "provokatif, mengganggu, dan mengkhawatirkan." Namun, peluncuran ini tak dapat disejajarkan dengan uji coba rudal balistik interkontinental.

Syring mengatakan bahwa Korut belum pernah melakukan uji coba rudal balistik interkontinental KN-08 yang sedang mereka kembangkan.

Ia juga memastikan bahwa pertahanan rudal AS dapat mempertahankan diri melawan rudal baru Korut tersebut dengan meningkatkan jumlah penghadang dari 30 menjadi 44.

"Saya sangat yakin bahwa kami hingga sekarang masih memimpin dan segala peningkatan dapat membuat kami terus memimpin," katanya.

Tak seperti pada 2012, satelit yang diluncurkan Korut kali ini berhasil mencapai orbit stabil. Desain satelit ini sangat mirip dengan rancangan pada 2012 namun seharusnya sudah mengalami kemajuan teknologi. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER