Turki Tahan 34 Orang dan Sita Peledak di Perbatasan Suriah

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 10 Feb 2016 19:31 WIB
Turki menahan 34 orang yang hendak memasuki Turki melalui Suriah, menyita 15 kg bahan peledak dan empat rompi bunuh diri.
Ilustrasi militan ISIS (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Turki menahan 34 orang yang hendak memasuki Turki melalui Suriah. Petugas berwenang menyita 15 kg bahan peledak serta empat rompi bunuh diri dari puluhan orang yang ditahan.

Kantor berita Dogan dan media lainnya melaporkan pada Rabu (10/2) bahwa sekelompok orang yang ditahan itu terdiri dari empat orang, 10 perempuan dan 20 anak-anak. Mereka ditahan pada Selasa (9/2) malam di distrik Oguzeli, Provinsi Gaziantep tenggara, di seberang perbatasan daerah yang dikuasai kelompok militan ISIS.
"Antara 12 hingga 15 kilogram bahan peledak dan empat rompi yang dapat digunakan untuk serangan bunuh diri ditemukan di dua kantong," bunyi pernyataan dari militer Turki, dikutip dari Hurriyet Daily.

Pernyataan dari militer Turki tidak menyebutkan nama kelompok militan secara khusus, namun puluhan orang tersebut ditangkap di kota Karkamış terletak di seberang perbatasan dari kota Jarabalus di Suriah yang saat ini dikuasai oleh militan ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyitaan ini terjadi ketika sekitar 30 ribu warga Suriah memadati Öncüpınar, sekitar 100 kilometer sebelah barat dari Karkamış, karena setelah melarikan diri serangan pemerintah Presiden Bashar al-Assad yang didukung oleh serangan udara Rusia di Aleppo.
Sejauh ini, Turki telah menampung 2,7 juta pengungsi Suriah, tetapi menolak untuk membiarkan masuk gelombang pengungsi yang baru dan lebih memilih untuk memberikan bantuan kemanusiaan di perbatasan.

PBB pada Selasa (9/2) mendesak Turki untuk membuka perbatasannya untuk warga Suriah yang memadati kamp-kamp darurat. Sebagian besar di antara mereka adalah perempuan dan anak-anak yang terpaksa tidur di tenda atau beralaskan langit.

Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus menyatakan bahwa "skenario terburuk" dari krisis pengungsi ini adalah ketika 600 ribu pengungsi tiba di perbatasan Turki. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER