Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan Kurdi berhasil merebut kembali salah satu benteng pertahanan kunci di Provinsi Aleppo, Suriah, dari kelompok pemberontak Islam.
Seperti dilansir
Al Arabiya, kelompok bernama Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) tersebut diperkuat oleh pejuang Kurdi dan Arab. Menurut Syrian Observatory for Human Rights, SDF berhasil merebut Tal Rifaat pada Senin (15/2) malam.
Upaya perebutan ini terjadi ketika Turki sedang menembaki daerah tersebut. Mereka berusaha melumpuhkan SDF agar tak memperluas daerah kekuasaan.
Dengan direbutnya Tal Rifaat, kelompok pemberontak kini hanya memiliki sedikit benteng petahanan, mencakup Marea yang terletak di timur Tal Rifaat, dan perbatasan kota Azaz menuju utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di daerah lain, kelompok pemberontak juga mulai tumbang dihajar pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad yang dibantu SDF dan serangan udara Rusia.
Dalam beberapa hari belakangan, SDF berhasil merebut pangkalan udara Menagh dari pemberontak. Pasukan rezim juga dilaporkan telah mengepung daerah kekuasaan oposisi di timur Aleppo.
Seperti diberitakan
Al Arabiya, kekalahan pemberontak ini membuat Turki berang. Ankara memang sensitif jika terkait masalah SDF.
Ankara menganggap bahwa SDF memiliki kaitan erat dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok pemberontak terlarang yang berpuluh tahun memberontak di Turki.
Selama tiga hari, Turki terus menembaki posisi SDF dan mengingatkan bahwa mereka tak akan membiarkan Azaz direbut. Namun hingga kini, pasukan Turki kewalahan menangkal serangan udara Rusia.
Pasukan Kurdi Suriah sendiri dilarang untuk memihak antara pemerintah atau oposisi dalam perang ini. Mereka lebih berkonsentrasi membangun daerah semi-otonomi di daerah utara dan timur laut Suriah yang mayoritas penduduknya merupakan orang Kurdi.
Terakhir kali, mereka berupaya menyatukan Kota Afrin yang terletak di Aleppo dengan daerah Kurdi lainnya di timur Suriah.
Sementara itu, Turki dan Rusia terus saling tuding. Pada Senin (15/2), Turki menuduh Rusia melakukan kejahatan perang karena meluncurkan rudal yang
menghantam sejumlah fasilitas kesehatan dan sekolah di Suriah utara, menewaskan hampir 50 orang. (stu)