Jakarta, CNN Indonesia -- Sopir Uber, Jason Dalton, mengaku melakukan pembunuhan terhadap enam orang di Kalamazoo, Michigan, Amerika Serikat, akhir pekan lalu. Kini polisi juga sedang menyelidiki apakah ia sempat mengambil penumpang di sela penembakan.
Dalton, 45, hadir dalam persidangan pertamanya pada Senin (22/2). Ia didakwa atas 16 tuduhan termasuk enam pembunuhan, dua penyerangan dengan niat pembunuhan, dan delapan dakwaan terkait senjata api. Sementara itu, permohonan bandingnya ditolak.
Dalam video yang terlihat di layar monitor pengadilan Kalamazoo, Dalton mengenakan kaca mata dan seragam penjara berwarna oranye.
Setelah persidangan itu, Jaksa Penuntut, Jeffrey Getting, mengatakan bahwa Dalton kooperatif dengan otoritas namun motif penembakan masih tidak jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tidak ada yang mengerti mengapa ini terjadi, dan itu menambah ketakutan dan kesedihan,” ujar Getting.
Jaksa menuduh Dalton menembaki orang secara acak selama periode lima jam pada Sabtu lalu di sebuah kompleks apartemen, sebuah diler mobil, dan restoran Cracker Barrel di Kalamazoo, sekitar 240 km di barat Detroit.
Polisi juga sedang menyelidiki tudingan bahwa Dalton sempat mengambil penumpang Uber di sela aksinya menembaki orang-orang.
“Tidak ada koneksi yang bisa kami temukan di antara tiga kelompok korban,” ujar Getting kepada
CNN. “Itu cuma, acak, kekerasan tanpa provokasi.”
Penembakan pertama terjadi pada Sabtu sekitar pukul 17.42 waktu setempat. Menurut polisi, Dalton pertama menembak seorang perempuan di depan anak-anaknya di lahan parkir sebuah kompleks apartemen. Ia ditembak beberapa kali, namun diharapkan selamat.
Empat jam kemudian, Dalton membunuh seorang pria bersama anak laki-lakinya yang berusia 17 tahun di sebuah diler mobil. Pacar anak lelaki itu melihat kejadian dari kursi belakang mobil mereka.
“Tersangka keluar dari mobilnya. Berjalan untuk menembak mereka lalu kemudian pergi. Berdarah dingin,” kata Direktur Keamanan Publik, Jeff Hadley.
Dalton lalu mengemudikan mobilnya ke restoran Cracker Barrel dan melepas tembakan di parkiran, membunuh empat perempuan dan membuat seorang remaja perempuan berusia 14 tahun terluka serius, kini masih dalam kondisi kritis.
Sekitar dua jam setelah penembakan terakhir, polisi menahan Dalton di pusat Kalamazoo tanpa perlawanan.
Pada Senin, Presiden AS Barack Obama mengtakan ia telah menelepon wali kota dan penegak hukum di Kalamazoo soal penembakan, dan menjanjikan dukungan.
“Awal tahun ini, saya mengambil beberapa langkah yang akan menyulitkan orang berbahaya seperti individu ini untuk membeli senjata. Namun jelas, kita akan membutuhkan lebih jika kita ingin menyelamatkan orang-orang Amerika yang tak berdosa,” kata Obama di Gedung Putih.
Persidangan selanjutnya untuk Dalton dijadwalkan pada 3 Maret mendatang.
(stu)