Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah puing berwarna putih yang diduga adalah pecahan pesawat maskapai Malaysia Airlines MH370 ditemukan di Mozambique. Puing itu akan dikirim ke Australia untuk diselidiki oleh tim pencari MH370.
Diberitakan Reuters, Rabu (2/3), Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan "kemungkinan besar" puing itu milik pesawat jenis Boeing 777. Namun dia menegaskan masih perlu penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan hal itu.
"Puing itu akan dibawa ke Australia untuk pemeriksaan," kata Liow kepada Reuters
Puing itu ditemukan pada Senin lalu oleh seorang wisawatan asal Amerika Serikat, Blaine Gibson, di pantai antara Mozambique dan Madagaskar, seperti diberitakan CNN. Jika benar puing tersebut adalah MH370, maka ini akan menjadi bukti kedua setelah pecahan sebelumnya ditemukan terdampar di pulau Reunion Juli tahun lalu, ribuan kilometer dari Samudera Hindia yang diyakini tempat pesawat itu jatuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya juga ditemukan puing di perairan Thailand, namun setelah diselidiki benda itu bukanlah pecahan MH370.
Pejabat Kementerian Luar Negeri Mozambique mengatakan puing itu telah diterbangkan ke ibukota Maputo dari provinsi Inhambane dan sampai pada Rabu. Puing itu akan diperiksa oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Malaysia sebelum diterbangkan ke Australia.
Sebelumnya menurut laporan NBC News yang mengutip penyidik AS, Malaysia dan Australia, yang telah melihat foto puing itu, benda tersebut kemungkinan adalah stabilizer horizontal Boeing 777. Butuh waktu lama untuk memastikan apakah puing itu berasal dari MH370 atau bukan.
Sebelumnya untuk pemeriksaan puing di pulau Reunion, penyidik butuh waktu sebulan untuk menyatakan bahwa benda itu adalah pecahan MH370.
Pihak Malaysia Airlines, MAS, juga belum berani memastikan pecahan kali ini berasal dari pesawat mereka. "Terlalu spekulatif di saat seperti ini bagi MAS untuk berkomentar," ujar pernyataan awal MAS.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Liow melalui akun Twitternya.
"Belum dikonfirmasi dan diverifikasi. Saya menyerukan semua orang untuk menghindari spekulasi karena kami belum bisa menyimpulkan apakah puing itu berasal dari MH370," ujar Liow.
MH370 hilang dari radar dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014, membawa 239 penumpang dan kru. Pesawat itu diyakini jatuh di Samudera Hindia, ribuan kilometer jauhnya dari rute penerbangan seharusnya.
Pencarian kini dilakukan dengan menyisir wilayah 60 ribu kilometer persegi di dasar laut Samudera Hindia bagian barat Australia. Tidak adanya bukti apapun terkait penerbangan ini, menjadi hilangnya MH370 sebagai misteri penerbangan terbesar di dunia.
(den)