Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia dan Mesir berkomitmen meningkatkan kerja sama perdagangan dan dalam mengatasi isu global, khususnya kemerdekaan Palestina. Secara khusus, Indonesia meminta kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di Mesir.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Mesir Sameh Soukry di sela-sela KTT Luar Biasa OKI mengenai Palestina Al-Quds Al-Sharif, Minggu (6/3).
Dalam membahas isu bilateral, kedua Menlu sepakat meningkatkan kerja sama politik dan perdagangan. Indonesia juga "mendorong pentingnya mekanisme bilateral serta berharap Pemerintah Mesir memberi perhatian dan kemudahan bagi investor Indonesia," menurut Retno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Indonesia juga mengapresiasi komitmen Mesir terhadap penambahan kuota mahasiswa Indonesia di Mesir, serta mendorong peningkatan kerja sama pendidikan dan keagamaan.
Menurut Retno, peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan ditandai dengan dibangunnya asrama mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar. Indonesia merupakan salah satu negara asal mahasiswa terbanyak di Mesir.
"Ada sekitar 3.000 mahasiswa asal Indonesia di Mesir, terbanyak," kata Menlu Retno.
Untuk isu Palestina yang menjadi bahasan utama KTT OKI pekan ini, Indonesia dan Mesir menyampaikan dukungan penuh dan solidaritas terhadap Palestina. kedua negara juga mendukung inisiatif baru yang mendorong perdamaian dunia.
"Kami mendukung aspirasi rakyat Palestina dengan landasan perbatasan tahun 1967," ujar Soukry.
Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946. Hubungan diplomatik dengan Indonesia dibuka pada tahun 1947, sementara pembukaan perwakilan RI di Kairo pada 1949.
Nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2015 mencapai US$1,28 miliar. Ekspor utama Indonesia ke Mesir adalah kelapa sawit, ban, karet, kopi, lemari es, freezer, benang filamen buatan, kertas, lemak hewani atau sayuran, minyak & sejenisnya,
Sementara impor utama Indonesia dari Mesir antara lain kalsium dan aluminium fosfat, kapur alami dan kapur fosfat, kurma, buah ara, nanas, mangga, alpukat, jambu biji, kentang, bit-pulp, ampas tebu, ketumbar, jinten, kapas, karpet, produk tekstil, karbon aktif; produk mineral alam, konsentrat kopi dan teh.
Investasi Indonesia di Mesir mencapai US$260 juta pada 2015, meliputi sektor industri seperti tekstil, garmen, makanan, kimia dan teknik serta jasa pergudangan dan bahan bangunan.
Sementara Investasi Mesir di Indonesia mencapai US$3,6 juta untuk periode 2006-2015, meliputi sektor
wholesale/distributor ekspor-impor, perhotelan, biro perjalanan, dan restoran.
(stu)