ISIS Tembakkan Senjata Kimia di Irak, 600 terluka

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mar 2016 11:16 WIB
ISIS dilaporkan telah menembakkan roket yang mengandung bahan kimia berbahaya ke permukiman di utara Irak, menewaskan seorang balita.
Ilustrasi (Reuters/Stringer )
Jakarta, CNN Indonesia -- ISIS dilaporkan telah menembakkan roket yang mengandung bahan kimia berbahaya ke permukiman di utara Irak. Pejabat setempat mengatakan, akibat serangan ini seorang balita tewas dan 600 lainnya terluka.

Pejabat keamanan Irak kepada CNN mengatakan serangan terjadi di kota Taza pada Sabtu (12/3). Taza adalah kota berpenduduk warga Syiah Turkmen yang terletak sekitar 20 km selatan Kirkuk.
Serangan ini menyebabkan sesak nafas, terbakar dan dehidrasi. Delapan orang harus dilarikan ke rumah sakit di Baghdad untuk menjalani perawatan.

Sementara sumber CBS News mengatakan, serangan ISIS itu menewaskan seorang bocah perempuan berusia tiga tahun dan melukai 600 lainnya. Ratusan orang juga mengungsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang dilakukan teroris Daesh terhadap kota Taza akan mendapatkan balasan," kata Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, menyebut ISIS dengan singkatan Arab, dalam pertemuan dengan para tokoh di kota itu.

Badan keamanan dan rumah sakit mengatakan serangan di Taza terjadi pada Sabtu pagi. Tiga hari sebelumnya kota itu juga diserang senjata kimia, melukai 100 orang.

Korban tewas adalah Fatima, putri dari Sameer Wais, anggota kelompok militan Syiah yang memerangi ISIS di provinsi Kirkuk. Wais tengah berjaga di garis depan saat insiden itu terjadi. Dia mengaku masih mencium bau bahan kimia saat pulang ke rumah.
Fatima sempat dilarikan ke rumah sakit dan boleh pulang setelah dirawat. "Namun tengah malam kondisinya memburuk. Wajahnya membengkak dan matanya seperti keluar. Lalu dia menghitam dan kulitnya mulai terkelupas," kata Wais. Keesokan harinya Fatima meninggal dunia.

Kabar penggunaan senjata kimia oleh ISIS dikonfirmasi oleh Amerika Serikat. Sebelumnya pasukan khusus AS telah menangkap seorang anggota ISIS yang membeberkan soal fasilitas senjata kimia kelompok tersebut.

Sejak itu, serangan jet AS mulai menarget wilayah ISIS yang diyakini memproduksi senjata kimia seperti gas mustard. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER