Al Qaidah di Balik Penembakan Brutal di Pantai Gading

Deddy S | CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2016 03:30 WIB
Kelompok Al Qaidah di Maghrib Islam (AQIM) mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di Pantai Gading. Korban tewas mencapai 16 orang.
Petugas keamanan berdiri di dekat salah satu korban tewas dalam penembakan di Pantai Gading. (CNN Indonesia/Reuters/Joe Penney)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penembakan brutal yang terjadi di kawasan rekreasi pantai di Grand Bassam, Pantai Gading, diduga dilakukan oleh penembak dari kelompok Al Qaidah cabang Afrika bagian Utara.

Penembakan hari Minggu (13/3) itu menewaskan 16 orang, termasuk empat turis asal Eropa. Seperti dilansir Reuters, penembak terdiri dari 6 orang dan mengincar hotel-hotel yang ada di kawasan wisata yang berada 45 kilometer di timur Abidjan. Pihak keamanan kemudian menembak mati keenamnya.

“Enam penyerang menyerbu pantai di Bassam sore tadi,” kata Presiden Pantai Gading Alassane Quattara, ketika mengunjungi lokasi penembakan. “Ada 14 warga sipil dan dua anggota pasukan khusus yang tewas.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan salah satu pria asal Prancis ikut jadi korban tewas. Identitas ketiga warga Eropa lainnya belum diketahui.

Tapi seorang wartawan menceritakan telah melihat tiga orang berkulit putih di Hotel Chelsea dan lainnya terlihat di Hotel Etoile du Sud.

Kelompok Al Qaidah di Maghrib Islam (AQIM) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Begitu kata kelompok pemantau intelijen SITE, mengutip pernyataan AQIM.

Horor Waktu Makan Siang

Penembak yang semuanya memakai kostum hitam-hitam melepaskan tembakan membabi buta ke arah orang-orang yang sedang makan dan minum di restoran atau berenang.

“Saya melihat tujuh mayat dari rekaman saya, ada empat penyerang,” kata Dramane Kima, yang memperlihatkan video rekamannya kepada Reuters.

Dia juga memotret granat dan amunisi yang diyakininya adalah milik para penembak yang tertinggal.

“Mereka mulai menembak dan orang-orang pun berlarian,” kata saksi mata lainnya, Marie Bassole. “Bermula di pantai, siapapun yang mereka lihat, mereka tembak.”
(ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER