Menlu RI: Tak Perlu Runding dengan Israel soal Kohor Ramallah

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2016 14:09 WIB
Retno menegaskan pemerintah Indonesia tidak perlu berunding dengan pemerintah Israel terkait pelantikan Konsul Kehormatan (Kohor) di Ramallah, Palestina.
Menlu Retno Marsudi (kanan) menyerahkan surat Tauliah pada Konsul Kehormatan RI di Palestina, Maha Abu-Shusheh di KBRI Amman, Yordania. (Antara/KBRI Amman-Adam)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan pemerintah Indonesia tidak perlu berunding dengan pemerintah Israel terkait pelantikan Konsul Kehormatan (Kohor) di Ramallah, Palestina. Hal tersebut disampaikan Retno menyusul pelarangan dirinya dan delegasi pemerintah Indonesia memasuki wilayah Ramallah oleh Israel.

Ditemui usai menghadiri pertemuan dengan delegasi Belgia di Istana Merdeka pada Selasa (15/3), Retno memaparkan pelarangan itu terjadi karena Israel menilai Indonesia tidak berkonsultasi sebelumnya dengan pejabat Israel.

"Saya tegaskan saya tidak perlu melakukan pembicaraan dengan Israel terkait Kohor. Ini ada di Ramallah. Ini urusan Indonesia dengan Palestina," kata Retno.
Retno menyatakan bahwa dibalik pelarangan Israel, dia menilai secara keseluruhan misi pemerintah Indonesia dalam proses pelantikan dan pembukaan terpenuhi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, pelantikan Kohor Indonesia di Ramallah tetap dilakukan di KBRI di Amman, Yordania.

Retno mengaku pelarangan yang diberikan oleh Israel sudah diperkirakan sebelumnya.

"Oleh karena itu, berita mengenai tidak adanya izin kami peroleh pada tanggal 12 Maret tengah malam dan pada tanggal 13 Maret pagi kami melakukan komunikasi dengan Ramallah, baik dengan Kohor ataupun Menteri Palestina," kata Retno.
Retno menjelaskan misi yang dilakukan pemerintah Indonesia tersebut sangat tepat karena bagaimanapun amanat Presiden Jokowi kepada rombongan Indonesia adalah untuk melantik Konsul Kehormatan di Ramallah, Palestina.

"Dan pelantikan itu tetap dapat dilaksanakan dengan kehadiran Menlu Palestina yang melakukan perjalanan via darat dari Ramallah menuju Amman," ujar Retno.

Peran konsul kehormatan

Retno kemudian menjelaskan peran Kohor terutama terkait dengan persoalan ekonomi.

Meskipun kerja sama Indonesia-Palestina di bidang ekonomi masih sedikit, namun Retno mengaku bidang perdagangan justru menunjukkan tren yang meningkat.

"Tahun 2012-2015 is amazing. Tiga ratus persen dengan Palestina," ujar Retno.
Dia mencontohkan misalnya Indonesia mengekspor 15 kontainer mi instan ke Tepi Barat Gaza. Selain itu, Retno menjelaskan adanya Kohor di Ramallah juga berfungsi untuk meningkatkan proteksi terhadap Warga Negara Indonesia di Palestina.

"Dalam satu tahun terdapat 50 ribu orang Indonesia ke Palestina. Jadi, dengan adanya Kohor, WNI akan lebih nyaman kalau terjadi apa-apa, ada kontak dan alamat yang bisa diraih sesegera mungkin," ujar Retno.

Sebelumnya, pemerintah Israel melarang Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan delegasi pemerintah Indonesia memasuki Ramallah di Palestina. Israel tidak memberi izin over-flight bagi helikopter Angkatan Udara Yordania yang akan mengangkut Menlu Retno.
Dalam keterangan resminya, Kementerian Luar Negeri menyatakan akibat pelarangan itu, upacara pembukaan konsulat kehormatan itu dilakukan di Amman, Yordania. Perdana Menteri Palestina, Mahmoud Abbas pun sampai terbang ke Yordania untuk bertemu dengan Menlu Retno.

Di Amman, tepatnya di Kedutaan Besar RI, Menlu Retno melantik Maha Abu-Shusheh sebagai Konsul Kehormatan pertama Indonesia di Palestina. Maha Abu-Shusheh akan berkedudukan di Ramallah.

Pelantikan itu dihadiri oleh Menlu Palestina, Riyadh al-Maliki, dan duta-duta besar negara ASEAN dan OKI. Hadir pula Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, Dubes RI untuk Yordania, Teguh Wardoyo, dan pejabat Palestina dan Yordania. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER