Jakarta, CNN Indonesia -- Perundingan damai antara pemerintah Suriah dan oposisi bisa diselenggarakan di Damaskus setelah pemerintahan transisi Suriah dibentuk dan resolusi PBB tentang rekonsiliasi diimplementasikan.
Hal itu diungkap oleh Yahya Aridi, anggota dewan penasehat Komite Tinggi Negosiasi (HNC) Suriah, seperti dilansir
Sputnik News, Jumat (!8/3).
"Persoalan transisi pemerintah menjadi agenda [negosiasi]. Jika resolusi [PBB] dilaksakan, pemerintah transisi mengambil alih isu [perundingan perdamaian di Damaskus] dan bernegosiasi: Warga Suriah akan diundang ke konferensi nasional, di mana mereka akan memilih dewan nasional atau memilih presiden. Jika ini dilakukan, mengapa tidak?" kata Aridi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis, sumber-sumber dari delegasi Suriah yang mewakili pemerintah dan oposisi mengatakan putaran final perundingan perdamaian dan penandatanganan persetujuan rekonsiliasi Suriah bisa dibahas di Damaskus.
Pembicaraan internal Suriah untuk mengakhiri perang lima tahun akan dilanjutkan kembali di Jenewa, Swiss, sejak 14 Maret lalu.
(stu)