Ke Indonesia, Menlu Belanda Tekankan Penolakan Hukuman Mati

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2016 14:48 WIB
Seorang warga Belanda dieksekusi mati bersama empat terpidana berkebangsaan asing lainnya dan satu WNI pada Januari tahun lalu.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Belanda, Bert Koenders, Kamis (24/3) di Jakarta. (Antara/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu tahun setelah Indonesia mengeksekusi warganya, Menteri Luar Negeri Belanda, Bert Koenders, kembali menekankan sikap negaranya yang menentang hukuman mati.

“Saya sekali lagi menekankan penolakan kami terhadap hukuman mati yang merupakan elemen penting di negara kami,” ujar Koenders setelah bertemu dengen Menlu Indonesia, Retno Marsudi, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (24/3).

Kendati demikian, Koenders mengatakan bahwa ia sangat senang dapat membicarakan masalah ini secara terbuka dengan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami senang dapat bekerja sama dengan ahli dari divisi hukum dari parlemen kalian. Kami membahas banyak isu terkait rule of law dan tugas yang kami lakukan dalam hal narkoba, yang juga kami lakukan di negara kami seperti juga di Indonesia. Saya menghargai kami dapat membicarakan ini dengan terbuka,” ucap Koenders.
Seorang warga Belanda, Ang Kiem Soei, dieksekusi mati bersama empat terpidana berkebangsaan asing lainnya dan satu WNI dalam putaran pertama yang dilaksanakan pada Januari tahun lalu. Hukuman oleh Indonesia ini dikecam oleh banyak negara, terutama yang warganya turut dieksekusi mati, tak terkecuali Belanda.

Meski begitu, Retno memastikan bahwa pembicaraan mengenai hukuman mati tersebut tidak ada dalam agenda pertemuan bilateral pagi ini. “Tidak ada pembicaraan itu,” katanya.

Meskipun ada perbedaan pendapat terkait hukuman mati, Koenders mengatakan bahwa negaranya tetap ingin memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia.

“Banyak kerja sama yang menunjukkan dekatnya hubungan antara Indonesia dengan Belanda. Ikatannya sangat kuat dan bisa saling berbagi pengalaman, belajar antara satu dengan yang lain dan memperdalam kerja sama,” ujar Koenders.

Retno memang menjabarkan bahwa dalam pembicaraan bilateral, kedua menlu lebih menekankan penguatan kerja sama di bidang perdagangan, investasi dan pendidikan.
“Belanda merupakan investor terbesar keempat di Indonesia. Investasi tahun lalu mencapai lebih dari US$1,3 miliar dan juga di pariwisata karena turis yang datang dari Belanda 170 ribu orang tahun lalu,” tutur Retno.

Koenders pun mengatakan bahwa Indonesia dapat menjadi rekan kerja sama yang potensial mengingat target ekonomi tinggi dari pemerintah Jakarta.

“Indonesia ingin menjadi negara yang masuk dalam negara dengan ekonomi terbesar pada 2025. Itu merupakan target yang ambisius yang dapat membuat ratusan ribu warga Indonesia keluar dari kemiskinan. Saya merasa sangat terhormat berada di sini,” katanya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER