Pilot Didakwa Jalankan Rumah Bordil

Silvia Galikano | CNN Indonesia
Minggu, 27 Mar 2016 17:00 WIB
Bruce Wayne Wallis didakwa menjalankan prostitusi dan terlibat dalam aktivitas kriminal terorganisasi.
Pesawat United Airlines. (Justin Sullivan/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pilot United Airlines ditangkap polisi di Texas, AS dengan tuduhan menjalankan “serangkaian rumah bordil di apartemen-apartemen sepanjang Houston,” demikian dilaporkan Houston Chronicle.

Bruce Wayne Wallis, 51, dari Houston, didakwa menjalankan prostitusi dan terlibat dalam aktivitas kriminal terorganisasi, menurut laporan pengadilan Harris County. Dia dipenjara setelah ditangkap pada Rabu dengan nilai tebusan US$15 ribu atau setara Rp200 juta, menurut catatan tersebut.

Dilansir USA Today, polisi mengatakan Wallis menjalankan “setengah lusin apartemen bordil” yang masing-masing berisi enam hingga 10 perempuan, menurut Chronicle.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catatan pengadilan yang diperoleh Chronicle menyatakan bahwa layanan para perempuan itu diiklankan online dan mereka tiap pekan harus membayar $400 kepada Wallis.

Asisten Jaksa Distrik Harris County Lester Blizzard menjelaskan operasi bordil yang dituduhkan itu mendapat komentar “masif” di Chronicle. "Ini adalah operasi terbesar yang pernah saya kerjakan,” katanya kepada koran tersebut.

Penyelidikan dimulai pada Juli oleh Departemen Keamanan Masyarakat negara bagian, departemen kepolisian Houston, dan kantor pengacara distrik Harris County.

Rabu lalu, pihak berwenang mencari 17 lokasi dan 12 orang ditangkap dengan beragam dakwaan, mulai dari pelanggaran ringan hingga tindak pidana berat.

“Penyelidikan ini merupakan koordinasi tiga badan dalam upaya memberantas prostitusi dan rumah bordil di kawasan Houston,” ujar para agen dalam sebuah pernyataan bersama.

United Airlines mengatakan menyadari tuduhan tersebut.

“Kami punya standar tertinggi bagi karyawan kami,” ujar juru bicara United  Charles Hobart.

Wallis dibebaskan dari “kewajiban terbang” tapi tetap bekerja pada perusahaan tersebut, ujar Hobart. Dia menambahkan, United "membantu pihak berwenang melakukan penyelidikan ini.”

(sil/sil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER