Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ayatullah Ali Khamenei, menegaskan kunci masa depan negara itu ada pada rudal. Komentar ini disampaikan usai uji rudal balistik Iran yang dikritik negara-negara Barat.
Diberitakan Reuters, Rabu (30/3), Khamenei memang mendukung kesepakatan nuklir antara Iran dan negara-negara Barat, namun dia meminta pemerintah Hassan Rouhani menghindari hubungan yang terlalu dekat dengan Amerika Serikat. Khamenei meminta Iran mempertahankan kekuatan ekonomi dan militernya.
"Mereka yang mengatakan masa depan ada di tangan negosiasi, bukan rudal, adalah orang bodoh atau pengkhianat," ujar pernyataan Khamenei di situs resminya.
"Jika Republik Islam [Iran] ingin negosiasi tapi tanpa kekuatan pertahanan, maka akan kalah dengan ancaman dari negara-negara lemah," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Khamenei ini diduga untuk menanggapi pernyataan mantan presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani, yang pekan lalu men-tweet "masa depan adalah dialog, bukan rudal."
Sebelumnya awal bulan ini, Garda Revolusi Iran melancarkan uji rudal balistik Iran untuk menguji kekuatan pertahanan senjata nuklir.
Menurut AS dan beberapa negara Eropa, uji rudal itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang memerintahkan Iran tidak melakukan rudal berkemampuan nuklir.
Namun menurut Rusia, negara pemegang hak veto di DK PBB, uji rudal tersebut tidak melanggar Resolusi 2231 itu. Iran bersikeras rudal mereka tidak dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir.
(den)