Korban Jembatan Layang Ambruk di India Mencapai 23 Orang

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 01 Apr 2016 14:34 WIB
Jembatan itu disebut dibangun dengan tergesa-gesa agar selesai sebelum pemilu. Masih banyak korban yang terkubur dalam reruntuhan bangunan.
Jembatan itu disebut dibangun dengan tergesa-gesa agar selesai sebelum pemilu. Masih banyak korban yang terkubur dalam reruntuhan bangunan. (Reuters/Rupak De Chowdhuri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korban tewas akibat jembatan layang yang ambruk di Kolkata, India, meningkat menjadi 23 orang pada Jumat (1/4). Upaya penyelamatan korban yang terjepit reruntuhan masih terus dilakukan.

Sebanyak 90 orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan jembatan layang sepanjang 100 meter yang ambruk pada Kamis (31/3). Rangka baja dan beton dari jembatan yang tengah dibangun itu runtuh menimpa jalanan yang padat kendaraan di Girish Park.

"Kebanyakan orang yang diselamatkan dalam keadaan luka berat. Masih banyak yang terkubur di bawah reruntuhan," kata Komisaris Polisi Kolkata Ajay Tyagi.
Penyelamatan dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa tiga crane, dibantu oleh bor dan palu oleh para pekerja dan warga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stasiun televisi setempat memperlihatkan pemandangan tangan-tangan dan kaki manusia yang terjepit rangka baja. Tim penyelamat membawa seorang pria yang tidak sadarkan diri, kakinya patah, menjuntai saat digotong.

Menteri negara Mamata Banerjee, yang tengah berjuang untuk terpilih kembali pada pemilu di Bengal bulan depan sempat meninjau lokasi bencana pada Kamis.

Banerjee, 61, mengatakan mereka yang bertanggung jawab tidak akan diampuni, Dia juga menyalahkan pemerintah sebelumnya yang menandatangani kontrak pembangunan jembatan layang itu pada 2007.

Namun Banerjee juga dikritik karena banyaknya pekerjaan konstruksi yang tertunda atau minim keamanan dalam pemerintahannya.

Koran Telegraph tahun lalu memberitakan, Banerjee ingin agar jembatan layang yang sudah telah dibangun selama lima tahun itu diselesaikan pada Februari. Para teknisi khawatir apakah target ini mampu dipenuhi atau tidak.

"Setiap malam, ratusan pekerja membangun jembatan layang itu dan mereka memasak serta tidur dekat lokasi setiap hari," kata Ravindra Kumar Gupta, pedagang kaki lima, yang mengevakuasi enam korban tewas.
"Pemerintah ingin menyelesaikan jembatan layang itu sebelum pemilu dan para pekerja bekerja dengan tenggat waktu yang ketat. Mungkin pembangun yang tergesa-gesa ini menyebabkannya ambruk," lanjut Gupta.

Perusahaan konstruksi IVRCL yang membangun jembatan layang Vivekananda sepanjang 2 km itu menuai kecaman karena mengatakan insiden ini sebagai "takdir Tuhan".

"Kami tidak menggunakan bahan berkualitas rendah dan kami akan bekerja sama dengan penyidik," kata direktur operasi IVRCL, A.G.K Murthy. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER