Jakarta, CNN Indonesia -- Media pemerintah Suriah mengungkapkan kelompok militan ISIS menggunakan senjata kimia jenis gas mustard dalam penyerangan kepada pasukan tentara Suriah di bandara militer di provinsi timur Deir al-Zor yang berbatasan dengan Irak.
Media pemerintah Suriah pada Senin (4/1) tidak mengungkapkan berapa banyak korban dalam serangan ISIS terbaru kepada tentara Suriah dalam upaya merebut bandara militer yang dijaga ketat dan terletak di sebelah selatan kota Deir al Zor, kawasan yang disekitarnya diduduki ISIS.
"Para teroris menembakkan roket yang membawa gas mustard," bunyi pernyataan dalam siaran stasiun televisi
Ikhbariyah.
Deir al-Zor merupakan lokasi yang strategis. Provinsi ini menghubungkan para pejuang ISIS di Irak dengan Raqqa, kota di Suriah yang didapuk oleh ISIS sebagai ibu kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita Amaq, yang mendukung ISIS sebelumnya menyatakan para pejuang ISIS melancarkan serangan skala luas di desa Jufrah, dekat bandara. Dalam laporan Amaq disebutkan dua pelaku bom bunuh diri menabrakkan kendaraan mereka ke pertahanan tentara Suriah, yang menyebabkan "puluhan orang mati."
"Pertempuran berlanjut menyerang pertahanan dan pos [mereka], dan kami berdoa kepada Allah, kemenangan bagi Mujahidin," bunyi pernyataan ISIS di Amaq.
Lembaga pemerhati perang Suriah yang berbasis di Inggris, Observatory for Human Rights, melaporkan ISIS terus menggempur di tengah serangan udara.
Tentara Suriah yang didukung oleh serangan udara Rusia mampu memukul mundur kelompok militan ini dari beberapa desa di dekat bandara pada Januari lalu, tapi sejauh ini ISIS masih tak terusir dari kawasan itu.
Secara terpisah, Observatory menyatakan pertempuran berkobar di sejumlah garis depan di sebelah utara kota Aleppo yang dikuasai dua kubu, pemerintah dan pemberontak.
Tentara Suriah sebelumnya mengatakan bahwa setidaknya empat ratus militan Front al-NUsra yang berafiliasi dengan al-Qaeda dan dilengkapi dengan senjata berat meluncurkan serangan besar di sejumlah pos militer di pedesaan Aleppo.
Pernyataan militer juga mengatakan sedikitnya delapan warga sipil tewas dalam serangan mortir oleh gerilyawan di daerah pemukiman Sheikh Maqsud, menyebabkan sejumlah orang terluka.
Gencatan senjata di Suriah telah berlangsung selama sebulan antara pemerintah dengan berbagai pihak oposisi, kecuali terhadap kelompok militan seperti ISIS dan Front al-Nusra.
(ama)