Pemerintah Panama Bentuk Tim Peninjau Praktik Finansial

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 07 Apr 2016 17:25 WIB
Pemerintah Panama membentuk komisi independen untuk meninjau praktik finansial di negara itu menyusul bocornya jutaan dokumen firma hukum Panama.
Presiden Panama Juan Carlos Varela akan membentuk komisi independen peninjau praktik keuangan. (Reuters/Carlos Jasso)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Panama membentuk komisi independen untuk meninjau praktik finansial di negara itu menyusul bocornya jutaan dokumen firma hukum Panama. Langkah ini diambil karena bocoran dokumen yang disebut Panama Papers itu dianggap merusak citra negara itu.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Panama Juan Carlos Varela pada Rabu (6/4) waktu setempat dalam pernyataannya yang disiarkan di televisi. Varela mengatakan, komisi independen ini akan terdiri dari para ahli dari dalam dan luar negeri.
"Pemerintah Panama, melalui kementerian luar negeri, akan menciptakan komisi independen yang terdiri dari ahli dari dalam negeri dan internasional untuk mengevaluasi praktik saat ini dan akan mengajukan langkah-langkah yang bisa dibagikan dengan negara-negara lain di dunia untuk memperkuat transparansi sistem finansial dan hukum," kata Varela, diberitakan Reuters.

Langkah ini diambil pemerintah Panama setelah 11,5 juta dokumen firma hukum Panama Mossack Fonseca bocor ke media. Nama-nama besar tersebut dalam laporan itu, mulai dari Vladimir Putin, Xi Jinping, hingga Lionel Messi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bocoran itu membuat beberapa negara di seluruh dunia membuka penyelidikan soal kemungkinan pencucian uang dan penggelapan pajak oleh para konglomerat.

Varelo mengatakan, pemerintah Panama masih menimbang siapa anggota komisi independen tersebut. Rencananya, komisi akan melaporkan hasil peninjauan pada enam bulan mendatang.

Menurut penasihat senior pemerintah Panama, Gian Castillero, bocoran itu telah merusak reputasi Panama yang 83 persen dari perekonomiannya bergantung pada sektor jasa.
Akibat bocoran itu, pemerintah Perancis pada Selasa lalu kembali menempatkan Panama dalam daftar "negara yang tidak mau bekerja sama". Keputusan Perancis ini disayangkan oleh Panama.

"Deklarasi dari Perancis sangat emosional dan bermuatan politis yang seharusnya tidak terulang," kata Castillero.

Castillero menegaskan sejauh ini belum ada bukti Mossack Fonseca telah melakukan tindakan yang menyimpang. Dia juga menekankan bahwa walau pendiri Mossack Fonseca, yaitu Ramon Fonseca, adalah sahabat Varela, tetap tidak akan mempengaruhi penilaian pemerintah berdasarkan laporan komisi independen nanti.

"Saya kira tidak akan terlalu sulit," ujar Castillero. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER