PBB Perbarui Standar Waktu Tidur Pilot Helikopter

Elvina Rosita/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 08 Apr 2016 04:42 WIB
Badan aviasi PBB sedang memperbarui standar global untuk pilot helikopter komersil termasuk pedoman waktu istirahat yang cukup.
Ilustrasi Bendera PBB. (Reuters/Denise Balibouse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satgas aviasi PBB memperbarui standar global untuk memastikan pilot helikopter komersil punya cukup waktu istirahat.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang berbasis di Montreal sedang bekerja membuat standar waktu istirahat untuk pilot helikopter sejalan dengan praktek-praktek yang direkomendasikan untuk awak penerbangan komersil, kata Michelle Millar, spesialis teknis ICAO.
Berbeda dengan standar yang sudah ada untuk pilot helikopter, pedoman untuk pilot maskapai penerbangan komersial memperhitungkan dasar fisiologis seperti pentingnya tidur di malam hari.

Manajemen kelelahan menjadi prioritas untuk industri penerbangan di tengah kekhawatiran pilot pesawat dan helikopter komerisla dituntut bekerja lebih lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekhawatiran tentang kelelahan pilot menjadi perhatian global setelah kecelakaan FlyDubai di Rusia pada maret lalu, yang menewaskan 62 orang.

FlyDubai mengatakan keselamatan dan kesejahteraan awak merupakan kepentingan utama menyusul laporan media yang mengkhawatirakan faktor kelelahan pilot maskapai itu. Kecelakaan ini masih diselidiki.
ICAO tidak spesifik menentukan waktu istirahat untuk pilot pesawat komersil. Namun lembaga itu menyatakan 191 negara anggotanya memakai peraturan mereka sendiri berdasarkan "prinsip-prinsip ilmiah dan pengetahuan operasional,” ujar Millar di sela-sela simposium manajemen kelelahan ICAO.

"Ini berarti memberikan mereka [pilot] kesempatan untuk mendapat pemulihan waktu tidur sehingga mereka dapat bekerja dengan optimal," kata Millar.

Pedoman untuk pilot helikopter internasional akan berlaku misalnya untuk industri minyak dan tambang, dan akan dilengkapi pada 2018.

Data ICAO menunjukkan sektor pertambangan membutuhkan lebih dari 350 ribu pilot pada 2026 untuk menerbangkan 25 ribu pesawat tambahan baru. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER