Jakarta, CNN Indonesia -- Korban tewas akibat gempa Ekuador telah mencapai lebih dari 400 orang dan ribuan lainnya terluka. Kondisi pengungsi juga mengenaskan, dengan kebutuhan pokok yang mulai sulit didapatkan.
Diberitakan
Reuters, per Senin waktu setempat, korban tewas di Ekuador mencapai 413 orang, sementara warga yang terluka tercatat 2.600 orang.
Dua hari setelah gempa 7,8 skala richter yang mengguncang Sabtu pekan lalu, warga di kota Portoviejo sebelah barat Ekuador kekurangan air bersih. Sementara stadion sepak bola di kota pesisir Pedernales digunakan sebagai tempat penampungan warga sekaligus kamar mayat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa warga menggelar tenda atau tidur di kasur di luar rumah mereka. Warga takut tinggal di dalam rumah, seiring gempa susulan yang sudah terjadi lebih dari 300 kali.
"Kami takut berada di dalam rumah. Saat gempa susulan berakhir, kami melihat apakah bisa memperbaiki kerusakan," kata Yamil Faran, 47, di Portoviejo.
Beberapa korban selamat mengeluhkan kurangnya listrik dan kebutuhan pokok. Sementara bantuan masih belum mencapai beberapa wilayah.
Penjarahan mulai terjadi di beberapa tempat. Warga di Portoviejo mencuri pakaian dan sepatu dari bangunan yang ambruk. Kusen jendel alumunium dan kabel dijarah dari sebuah bangunan, untuk dijual atau ditukar dengan kebutuhan pokok.
"Saya harus mengambil keuntungan dari tragedi yang mengerikan ini. Saya perlu uang untuk membeli makanan. Tidak ada air, penerangan dan rumah saya hancur," kata Jorge Espinel, 40, salah satu penjarah.
Di kota Pedernales, para pria bersenjata merampok dua truk yang membawa air, pakaian dan kebutuhan dasar lainnya.
 Korban tewas akibat gempa di Ekuador mencapai lebih dari 400 orang. (Reuters/Henry Romero ) |
Sebanyak 130 tahanan berhasil kabur dengan memanjat pagar penjara El Rodeo di Pedernales usai gempa, sebanyak 35 di antara mereka berhasil ditangkap.
Pemerintah telah menurunkan 13.500 aparat keamanan ke lokasi terdampak gempa untuk mengamankan lokasi dan mencari korban yang diduga masih terperangkap reruntuhan.
Hampir 400 tim penyelamat juga telah tiba di Ekuador dari negara-negara tetangga Amerika Latin. Sebanyak 83 ahli bencana dari Swiss dan Spanyol juga telah diterbangkan ke negara itu. Amerika Serikat mengatakan juga akan mengirimkan beberapa ahli bencana, sementara Kuba menurunkan tim dokter.
Bencana kali ini adalah yang terparah di Ekuador sejak gempa 7,7 skala richter mengguncang tahun 1979 dan menewaskan 600 orang serta melukai 20 ribu lainnya.
Presiden Ekuador Rafael Correa mengatakan kerugian akibat gempa tersebut bisa mencapai miliaran dolar.
(den)