Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, warga Negara Bagian New York akan memainkan peran krusial dalam proses pemilihan presiden Amerika Serikat.
Pada Selasa (19/4) malam waktu setempat, warga mulai berdatangan ke lokasi pemungutan suara. Calon kandidat Partai Republik Donald Trump dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat diperkirakan akan memenangkan primer di New York. Trump lahir di New York City dengan banyak gedung pencakar langit buatannya, dan Clinton merupakan senator dari New York periode 2001-2009.
Di New York, Trump dan Clinton juga berupaya kembali meraih momentum setelah beberapa kekalahan sebelumnya dari masing-masing rival, Ted Cruz dan Bernie Sanders.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump mengunjungi lokasi pemungutan suara di Sinagoga Sentral yang berjarak beberapa ratus meter dari Trump Tower.
“Ini adalah momen yang membanggakan. Ini adalah momen yang hebat. Dan siapa yang mengira? Ini betul-betul kehormatan,” kata Trump, seperti dikutip CNN.
Sementara Clinton, ditemani oleh suaminya, Bill, mengunjungi lokasi pemungutan suara di sebuah sekolah dasar.
“Saya senang berkeliling kota ini dalam beberapa hari terakhir. Menemui beberapa teman, bertemu dengan orang-orang baru,” kata Clinton.
“Tidak biasa New York menjadi salah satu faktor penentu di pertarungan [Partai] Demokrat,” kata politisi Demokrat, Melinda Katz.
Ada 95 delegasi bagi Partai Republik di New York yang akan diperbutkan. Sementara bagi Demokrat, jumlahnya lebih besar, yakni 247 delegasi.
Clinton saat ini masih berada di atas Sanders, namun Sanders makin menjadi ancaman setelah memenangkan delapan dari sembilan kontes terakhir Demokrat.
“Saya pikir kampanye Clinton menjadi sedikit gugup,” kata Sanders.
Sanders mendapat dukungan dari ribuan pendukungnya dalam reli di New York City dalam sepekan terakhir.
(stu)