Jakarta, CNN Indonesia -- Media Amerika Serikat,
Boston Globe mengejek pencalonan diri Donald Trump sebagai presiden AS dalam sebuah parodi yang ditampilkan pada halaman depan media ini. Editorial Boston Globe akhir pekan ini berisi sejumlah artikel dengan judul pedas seperti "Deportasi Akan Dimulai" dan "Pasar Modal Anjlok saat Perang Dimulai," yang menyindir bagaimana kondisi Amerika di bawah kepemimpinan Trump.
Parodi itu ditampilkan dalam halaman depan pada seksi "Idea," yang kemudian diikuti oleh editorial anti-Trump sebanyak dua halaman. Editorial ini didesain untuk menyindir retorika dan kebijakan Trump dalam "kesimpulan logis."
"Ini adalah upaya menilai seseorang melalui perkataannya. Dan visinya tentang janji Amerika yang mengerikan dalam kehidupan nyata [yang jelas], seperti di hitam dan putih pada halaman," bunyi editorial
Boston Globe pada Sabtu (9/4).
Parodi tajuk utama itu memaparkan sejumlah skenario politik, keuangan dan isu internasional, mulai dari yang nyata hingga yang sangat muram, berdasarkan pernyataan asli yang pernah dilontarkan Trump soal imigrasi ilegal, umay Muslim, keamanan nasional dan Amandemen Pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim kampanye Trump belum memberikan komentar resmi terkait hal ini.
Editorial
Boston Globe menyebut taipan AS itu sebagai "penghasut" yang visi politiknya sendiri "sangat tidak Amerika."
 Editorial Boston Globe akhir pekan ini berisi sejumlah artikel dengan judul pedas seperti Deportasi Akan Dimulai dan Pasar Modal Anjlok saat Perang Dimulai. (Dok. The Boston Globe) |
Di tengah tajuk utama, tepatnya dalam artikel, "Deportasi Akan Dimulai" terdapat foto Trump yang sedang berpidato. Artikel itu memaparkan bahwa Trump menginstruksikan peningkatan aparat penegak imigrasi sebanyak tiga kali lipat ketika "kerusuhan terus berlanjut."
Artikel pada halaman utama juga dibuka dengan, "saham di seluruh dunia terjun lagi pada Jumat, menjadikan ini sebagai bulan terburuk dalam sejarah, sementara perang dagang antara China dan Meksiko tampaknya akan segera terjadi."
Artikel parodi lainnya menceritakan kerusuhan di jajaran militer AS karena para tentara menolak perintah untuk membunuh anggota keluarga militan ISIS.
Dalam artikel singkat yang lebih menyindir, dituliskan komentar Trump soal masuknya dia dalam daftar sejumlah orang yang akan menerima penghargaan Nobel.
Dalam artikel ini ditulis Trump berjasa menghentikan "perpecahan sektarian yang telah berlangsung selama 1.385 tahun antara Muslim Sunni dan Syiah, yang telah memicu konflik berdarah di seluruh dunia selama berabad-abad."
Selain itu, dalam sebuah artikel lainnya, disebutkan Trump menyebabkan krisis diplomatik antara AS dengan China karena menyindir Peng Liyuan, istri Presiden China, Xi Jinping. Sindiran diluncurkan Trump dengan mengunggah foto anjing peliharaan terbarunya bernama Madame Peng.
Tak hanya Trump,
Boston Globe juga menyebut rival Trump, Senator Texas Ted Cruz sebagai kandidat yang "sama-sama ekstrem" dan mendesak Partai Republik, jika memungkinkan, mengusung kandidat capres alternatif yang "masuk akal, terhormat" seperti Ketua DPR AS, Paul Ryan atau mantan Gubernur Massachusetts, Mitt Romney dalam konvensi pencalonan partai pada Juli mendatang.
Tajuk utama yang mengejek Trump itu digagas oleh para penulis, editor dan kolumnis
Boston Globe, menurut keterangan dari Ellen Clegg, editor tajuk utama yang menjabat sebagai salah satu dewan redaksi media ini.
Clegg, yang merupakan bawahan John Henry, penerbit Globe ini, menekankan bahwa parodi tajuk utama ini "tidak melibatkan pemberitaan dalam redaksi kami."
Clegg mengaku tidak mengetahui soal sindiran politik semacam ini yang pernah diterbitkan oleh
Globe atau harian utama Amerika Serikat lainnya selama 20 tahun masa kerjanya di industri media. Meski demikian, sindiran politik ini mengingatkannya kepada parodi yang kerap muncul dalam situs berita lainnya,
The Onion.
Clegg menyatakan ini bukan pertama kalinya
Globe, yang cenderung mendukung Partai Demokrat dalam sejumlah artikel opininya, mempublikasikan editoral menentang Trump. Namun, parodi tajuk utama kali ini menjadi upaya paling "tegas" penentangan
Globe atas pencalonan Trump.
(ama)