Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa kembali mengguncang pantai Ekuador, hanya beberapa hari setelah gempa besar melanda negara itu pada akhir pekan lalu yang menewaskan hampir 500 orang. Gempa pada Rabu (20/4) berkekuatan 6,2 skala Richter ini tidak memicu peringatan tsunami. Belum ada laporan korban jiwa maupun terluka akibat gempa susulan ini.
Gempa berpusat 70 km dari lepas pantai Pasifik, kota Esmeraldas di pesisir Pasifik, menurut keterangan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik. Gempa kali ini terjadi tidak jauh dari pusat gempa pada Sabtu (16/4) yang berkekuatan 7,8 SR.
Menurut saksi mata yang berada di wilayah tersebut, dua getaran hebat terjadi pada dini hari di Cojimies dan terjadi selama 30 detik, di dekat gempa yang terjadi pekan lalu. Gempa membuat warga terbangun dari tidur dan berlarian ke jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, guncangan tidak terasa di dataran tinggi ibu kota Quito.
Institut Geofisika Ekuador menyatakan gempa terjadi pukul 03.33 pagi waktu setempat, diikuti serangkaian gempa susulan. Badan Geologi Amerika Serikat, USGS, menyatakan gempa berkekuatan 6,1 SR.
Gempa pada Sabtu lalu menewaskan 480 orang, sebanyak 107 lainnya hilang dan 4.600 lainnya terluka. Ratusan rumah hancur dan jalanan rusak, memperburuk kondisi ekonomi negara di kawasan Amerika Selatan ini, yang bergantung dari pendapatan di sektor perminyakan.
Mengamati kinerja tim penyelamat di daerah bencana, Presiden Rafael Correa menyatakan gempa yang terjadi pada akhir pekan lalu menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$2 miliar hingga US$3 miliar.
Gempa pada Sabtu pekan lalu menjadi gempa terburuk dalam beberapa dekade terakhir di Ekuador. Gempa menghancurkan sekitar 1.500 bangunan dan memicu tanah longsor. Sekitar 20.500 warga terpaksa tidur di tempat penampungan.
Di sejumlah desa dan kota terpencil, warga yang selamat bertahan hidup tanpa air, listrik atau transportasi.
(ama)