Jakarta, CNN Indonesia -- Ledakan besar terjadi di fasilitas petrokimia milik perusahaan minyak nasional Meksiko, Pemex, di Teluk Veracruz pada Rabu (20/4). Setidaknya tiga orang tewas, sementara puluhan lainnya terluka akibat ledakan yang membuat daerah ini tertutupi asap bahan kimia berbahaya.
Kepala layanan darurat federal, Luis Felipe Puente, menyatakan kepada Reuters, bahwa tiga orang tewas dan 45 orang terluka akibat ledakan ini. Gubernur negara bagian Veracruz, Javie Duerte menyatakan dalam siaran televisi lokal bahwa lebih dari 60 orang terluka.
Pihak Pemex menyatakan bahwa ledakan yang menyebabkan asap tebal membumbung ke angkasa ini terjadi pada Rabu (20/4), sekitar pukul 03.00 sore waktu setempat di tiga pabrik klorinasi di fasilitas Pemex yang berlokasi dekat pelabuhan Coatzacoalcos, salah satu pusat ekspor minyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat setempat menyatakan bahwa ratusan orang dievakuasi dari lokasi ledakan. Tayangan televisi lokal menunjukkan ledakan bermula dari percikan api yang kemudian disusul oleh asap tebal. Pejabat perusahaan menyatakan ledakan tidak mempengaruhi ekpor minyak.
Hingga saat ini penyebab ledakan masih belum diketahui, namun Pemex memberi peringatan kepada warga setempat untuk menjauhi tempat kejadian karena risiko asap beracun.
Direktur eksekutif Pemex, Jose Antonio Gonzales dilaporkan langsung bertolak ke Coatzacoalcos untuk melihat langsung kondisi kejadian usai ledakan.
Petroquimica Mexicana de Vinilo, PMV, salah satu pabrik yang terkena ledakan tersebut. Perusahaan ini adalah gabungan dari unit petromkimia Pemex dan pembuat pipa plastik Mexica Mexichem.
Pabrik yang dikelola oleh Mexichem ini terletak jauh di dalam komplek Pemex. Dalam pernyataannya, Mexichem menjelaskan ledakan ini terjadi di unit pabrik etilena.
Perusahaan tersebut tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Pada Februari lalu, kebakaran juga terjadi di pabrik PMV, menewaskan tiga orang. Pabrik ini memproduksi bahan pembuat pipa plastik.
Insiden ini terjadi hanya beberapa minggu setelah kebakaran yang terjadi di platform pengolahan minyak Pemex di Teluk Meksiko, menyebabkan tiga pekerja tewas dan tujuh orang terluka.
Kebakaran juga terjadi ketika Pemex tengah mengimplementasikan pemotongan biaya untuk mengatasi penurunan harga minyak. Meksiko mendorong para investor untuk menghidupkan kembali industri minyak.
Pemex, yang memonopoli sektor minyak dan gas Meksiko dalam waktu yang panjang hingga diterapkannya reformasi energi pada 2014, kerap mengalami serangkaian kecelakaan.
Pada 2013, sekitar 37 orang tewas dalam ledakan di pusat kota Meksiko. Sementara, kebakaran di fasilitas gas alam Pemex di Meksiko Utara pada 2012 menewaskan 26 orang.
Pada 2015, kebakaran terjadi di Abkatun Permanente, kawasan teluk yang kaya dengan produksi minyak, mempengaruhi produksi minyak Campeche dan menyebabkan perusahaan rugi hingga US$780 juta.
Tahun lalu, Pemex memaparkan telah mengurangi tingkat kecelakaan lebih dari 33 persen pada 2014, termasuk mengurangi jam kerja karyawan.
(ama)