Korban Tewas Serangan di Rumah Sakit Suriah Mencapai 50 Orang

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 29 Apr 2016 07:14 WIB
Korban tewas akibat serangan udara di rumah sakit anak Aleppo, telah mencapai 50 orang. Pihak yang terlibat perang Suriah saling tuding telah melakukannya.
Korban tewas akibat serangan udara di rumah sakit anak Aleppo, Suriah, telah mencapai 50 orang. Pihak yang terlibat perang Suriah saling tuding telah melakukannya. (Reuters/Abdalrhman Ismail)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korban tewas akibat serangan udara di rumah sakit anak Aleppo, Suriah, telah mencapai 50 orang. Pihak yang bertikai di negara itu saling tuding. Insiden ini semakin membuat perundingan damai Suriah berada di ujung tanduk.

Seperti dikutip dari CNN, rumah sakit lapangan Al Quds di wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo dihantam bom dari jet tempur pada Rabu waktu setempat.

Menurut lembaga Dokter Lintas Batas (MSF), yang mengoperasikan rumah sakit itu bersama dengan Palang Merah Internasional, korban tewas mencapai 50 orang, di antaranya adalah dua dokter, dua suster, satu penjaga dan satu staf teknis, sisanya belum teridentifikasi namun diperkirakan ada korban anak-anak. Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang di antara korban, menurut direktur eksekutif MSF dari Amerika Serikat Jason Cone di akun Twitternya, adalah satu dari sedikit dokter anak yang masih tersisa di Aleppo.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengecam serangan itu dan menuding pemerintah Suriah yang telah melakukannya. Menurut Kerry, serangan ke fasilitas medis telah beberapa kali dilakukan oleh rezim Bashar al-Assad.

"Ini sepertinya adalah serangan yang sengaja diarahkan ke fasilitas medis dan sesuai dengan riwayat serangan rezim Assad ke fasilitas-fasilitas seperti itu. Serangan semacam ini telah menewaskan ratusan warga Suriah yang tidak berdosa," kata Kerry.

Kantor berita Suriah SANA mengungkapkan pernyataan pemerintah yang membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Bantahan yang sama disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, dengan mengatakan tidak melakukan serangan udara itu. Pasukan Suriah yang dibantu oleh Rusia telah beberapa bulan terakhir memang ingin merebut kembali Aleppo.

Pejabat militer AS kepada CNN juga menyampaikan bantahan yang sama. Dia mengatakan jet tempur AS tidak beroperasi di wilayah rumah sakit itu, dan serangan terdekat koalisi penggempur ISIS adalah 20 kilometer arah utara Aleppo.
Serangan udara di Aleppo, Suriah. (Reuters/Abdalrhman Ismail)
Bom barel Suriah

Marco, salah satu tim medis MSF, mengatakan kepada CNN bahwa ada dua bom barel yang menghantam bangunan dekat rumah sakit. Korban terluka langsung berlarian ke rumah sakit, beberapa kerabat menggotong anggota keluarga mereka.

Lalu saat kekacauan terjadi, bom barel ketiga dijatuhkan di gerbang rumah sakit, menyebabkan korban tewas semakin banyak berjatuhan. Bom barel adalah sebuah tong berisikan bahan peledak, biasa digunakan oleh pasukan rezim Suriah.

"Kami tidak yakin siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini. Yang kami tahu adalah pemerintah Suriah biasanya menggunakan bom barel seperti ini," kata Marco.

Beberapa bagian rumah sakit terpenting di Aleppo itu hancur berkeping-keping. Rumah sakit dengan 34 tempat tidur pasien itu memiliki delapan dokter dan 28 perawat. Rumah sakit itu dilengkapi ruang gawat darurat, ICU dan ruang operasi.

Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan den Mistura, mengatakan serangan ini merusak gencatan senjata yang telah berlangsung. Mistura mengimbau AS dan Rusia berusaha menjaga perundingan damai yang rawan gagal.

"Kita harus segera memperbaikinya. Dalam 48 jam terakhir, rata-rata ada satu orang Suriah yang tewas setiap 25 menit, seorang Suriah yang terluka setiap 13 menit," kata Mistura.

Konflik di Suriah dimulai tahun 2011 dalam upaya rakyat menggulingkan Assad. Menurut perhitungan resmi PBB tahun lalu, korban tewas akibat perang ini telah lebih dari 250 ribu orang. Sebanyak 5 juta rakyat Suriah mengungsi atau kehilangan tempat tinggal. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER