Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, meminta maaf di hadapan Parlemen pada Rabu (18/5) karena tak sengaja menyikut dada seorang anggota parlemen perempuan saat sedang berusaha melerai adu argumen ketika pemungutan suara mengenai eutanasia berlangsung.
Suasana ricuh ini tak biasa terlihat di gedung parlemen Kanada yang selalu tenang. Namun kali ini, beberapa anggota parlemen oposisi terlihat berkerumun dan berdebat di sisi kanan ruang parlemen. Salah satu anggota dewan terlihat kesulitan menerobos kerumunan itu untuk kembali ke tempat duduknya.
Menurut Trudeau, perdebatan ini menghambat proses pemungutan suara. Dari sisi kiri ruang, Trudeau akhirnya memecah kerumunan kecil itu dan menarik anggota dewan itu untuk kembali ke kursinya agar proses pemungutan suara dapat segera diselesaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekaman yang disiarkan oleh
CBS, Trudeau kemudian terlihat kembali ke tempat duduknya setelah keluar dari kerumunan. Namun, salah satu anggota parlemen perempuan menunjukkan gestur terkejut dan memberi tahu rekan di sekitarnya bahwa dadanya tersikut oleh Trudeau.
Membaca gelagat tak baik masih terjadi di dekat kerumunan kecil itu, Trudeau pun kembali ke dekat kerumunan itu disambut protes dari para oposisi. Trudeau lantas menghampiri perempuan itu dan menenangkan amarah dari Partai Konservatif.
Trudeau kemudian kembali ke kursinya, berdiri, kemudian berbicara di hadapan pengeras suara.
"Saya akui ada kontak fisik dengan beberapa anggota ketika saya menggerakan tangan saya, termasuk dengan seseorang di belakang saya yang tidak saya lihat. Saya benar-benar minta maaf. Sekarang saya paham, tindakan yang menyebabkan kontak fisik di gedung ini sama sekali tidak bisa diterima," tutur Trudeau disambut tepuk tangan seisi gedung.
(stu)