Topan Roanu Melanda Bangladesh, 21 Orang Tewas

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 22 Mei 2016 16:06 WIB
Topan Roanu menghantam wilayah pesisir Bangladesh pada akhir pekan ini, menyebabkan 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Ilustrasi topan (Unsplash/Iren Petrova)
Jakarta, CNN Indonesia -- Topan Roanu menghantam wilayah pesisir Bangladesh pada akhir pekan ini, menyebabkan 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Kekuatan topan kini dilaporkan berkurang, namun kantor cuaca menyatakan topan masih dapat menyebabkan angin kencang atau hujan lebat.

Puluhan rumah roboh, tanah longsor dan gelombang badai yang memecah tanggul di dua tempat di kota pelabuhan Chittagong di wilayah tenggara akibat topan yang menghantam sejak Sabtu (21/5) ini.

Menteri Manajemen Bencana dan Pertolongan, Mofazzal Hossain Chowdhury Maya menyatakan bahwa pihak berwenang di dataran rendah Bangladesh memindahkan sekitar 500 ribu warga ke 3.500 tempat penampungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah memindahkan sebagian besar warga yang berisiko," kata Maya, sembari menambahkan bahwa warga bekerja bersama mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh topan.

Beberapa warga terluka lantaran angin kencang merusak rumah mereka dan menumbangkan pepohonan, toko serta tiang listrik. Topan juga menyebabkan sejumlah wilayah tergenang air hingga lebih dari satu meter di atas ketinggian air pasang normal.

Pihak berwenang juga mengevakuasi warga yang tinggal di bagian berbukit Chittagong, karena hujan yang terus-menerus akibat topan memicu terjadinya longsor.

Para pejabat juga menangguhkan penerbangan di bandara Chittagong, sedangkan Bangladesh Inland Water Transport Authority membatasi pergerakan semua kapal dan feri.

Kantor prakiraan cuaca menyarankan agar kapal nelayan dan kapal pukat untuk tetap di tempat penampungan sampai Minggu (22/5) siang.

Bangladesh sering kali diterpa topan. Pada 2007, lebih dari 3.000 warga tewas akibat Topan Sidr. Sementara, sekitar 200 warga meninggal untuk akibat Topan Aila pada 2009. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER