Sejumlah Aktivis Vietnam Dilarang Bertemu Obama

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 14:25 WIB
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengungkapkan bahwa beberapa warga sipil dan aktivis negara itu tak diperbolehkan bertemu dengannya.
Dalam konferensi pers bersama Presiden Vietnam, Tran Dai Quang, Obama menyatakan terdapat perbaikan sederhana terhadap penegakkan hak asasi manusia di Vietnam, yang membuatnya memutuskan untuk mengakhiri embargo penjualan senjata. (Reuters/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam kunjungannya ke Vietnam pekan ini, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengungkapkan bahwa beberapa warga sipil dan aktivis negara itu tak diperbolehkan bertemu dengannya.

Informasi ini menandai kekhawatiran Washington terhadap kondisi kebebasan politik di Hanoi, meski Washington akhirnya mencabut embargo senjata dan menormalisasikan hubungan dengan negara komunis itu.

Selama bertahun-tahun, AS berjanji embargo senjata akan dicabut jika Vietnam untuk memberbaiki catatan penerapan HAM yang buruk, termasuk soal kebebasan berbicara, beragama dan berkumpul. AS juga meminta para tahanan politik Vietnam dibebaskan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilaporkan Reuters pada Selasa (24/5), Obama bertemu sekitar enam aktivis, dan menyatakan terdapat "keprihatinan yang signifikan" soal kebebasan politik di negara itu. Obama memuji para aktivis yang menurutnya "berjuang agar suara mereka didengar."

Dua aktivis yang berbicara kepada Reuters menyatakan bahwa rekan aktivis mereka sekaligus akademisi, Nguyen Quang A, digiring oleh dua pria tak dikenal dan tidak diperbolehkan bertemu dengan Obama.

Kementerian luar negeri Vietnam belum memberikan komentar terkait informasi ini.

Pada Senin (23/5), dalam konferensi pers bersama Presiden Vietnam, Tran Dai Quang, Obama menyatakan terdapat perbaikan yang "sederhana" terhadap penegakkan hak asasi manusia di Vietnam, yang membuatnya memutuskan untuk mengakhiri embargo penjualan senjata.

Obama juga menekankan bahwa keputusan mencabut embargo itu berdasarkan upaya menormalisasi hubungan dan "bukan karena China."

Namun, harian China yang dikelola oleh Partai Komunis China, Global Times menilai pernyataan Obama merupakan kebohongan semata dan menuding bahwa AS bersedia melonggarkan penerapan HAM di Vietnam demi bersatu melawan China.

Gedung Putih "mengambil keuntungan dari Vietnam untuk membangkitkan masalah di Laut China Selatan," bunyi laporan media itu.

Melalui foto yang diunggah penyanyi Vietnam, Mai Khoi di Facebook-nya, terlihat pertemuan Obama dengan para aktivis berlangsung intim. Beberapa aktivis menyatakan kekecewaan mereka dan menilai Obama mungkin melunak terhadap kepemimpinan komunis Vietnam.

Pada hari kedua kunjungannya, Obama dijadwalkan akan memaparkan rincian rencananya untuk menormalisasi hubungan dengan Vietnam. Setelah pencabutan embargo senjata, kedua negara juga khawatir atas kehadiran miloter China di Laut China Selatan beserta klaim China terhadap sebagain besar perairan yang diduga kaya minyak itu.

Embargo senjata AS terhadap Vietnam, yang sudah diterapkan selama bertahun-tahun usai Perang Vietnam, merupakan salah satu upaya AS untuk memfasilitasi peralatan militer Hanoi dalam menghadapi agresin China, meski tidak secaralangsung memengaruhi hubungan pribadi masing-masing"

Dalam pernyataanya, Kepala Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong menyatakan pentingnya membangun hubungan yang mengedepankan kepentingan bersama dengan "tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing negara." (ama/den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER