Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat memiliki salah satu sistem pertahanan paling canggih di muka bumi, dengan persenjataan termutakhir. Namun siapa kira, sistem rudal nuklir AS ternyata masih menggunakan teknologi lawas.
Lembaga pengawas Government Accountability Office, GAO, dalam laporannya yang dikutip Telegraph, Rabu (26/5), mengatakan sistem pertahanan nuklir AS masih menggunakan disket atau floppy disk 8 inci dan komputer IBM Series/1 besutan tahun 1976, saat Gerald Ford masih jadi presiden.
Teknologi ini digunakan di sistem pengendali dan komando Pentagon, yang bertanggung jawab untuk bom nuklir, rudal balistik antarbenua, dan pesawat pengebom AS. Menurut juru bicara Pentagon, Letkol Valerie Henderson, teknologi itu masih digunakan karena masih berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun untuk menghindari masalah teknis, disket akan digantikan dengan alat keamanan digital pada akhir 2017. Modernisasi tengah dilakukan di seluruh fasilitas Komando, Kendali dan Komunikasi Nuklie (NC3)," kata Henderson.
Menurut laporan GAO, Pentagon berencana mengganti seluruh sistem itu pada akhir 2020. GAO mengatakan pemerintah lebih banyak menghabiskan anggaran untuk "operasional dan perawatan" ketimbang "pengembangan, modernisasi dan peningkatan" sistem komputer.
Tahun lalu, contohnya, pemerintah menghabiskan dana US$61,2 miliar untuk operasional dan perawatan, dibandingkan US$19,2 miliar untuk kategori lain.
Ini bukan kali pertama sistem pertahanan nuklir AS diketahui bermasalah. Sebelumnya audit terbaru menemukan bahwa gudang senjata nuklir AS berusia 60 tahun mengalami kerusakan parah yang membutuhkan dana miliaran dolar untuk memperbaiki dan memperbaruinya.
Teknologi lawas juga tidak hanya diberlakukan Pentagon namun juga Kementerian Keuangan AS. Laporan GAO menunjukkan, Kemenkeu AS masih menggunakan kode bahasa yang diciptakan tahun 1950-an.
(den)