Jerman Selidiki 180 Tersangka Teror yang Kembali dari Suriah

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2016 22:28 WIB
Departemen Kehakiman Jerman tengah menyelidiki sekitar 180 tersangka teroris yang kembali dari Suriah atau terkoneksi dengan kelompok militan di sana.
Ilustrasi militan (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Departemen Kehakiman Jerman tengah menyelidiki sekitar 180 tersangka teroris yang kembali dari Suriah atau dicurigai memiliki hubungan dengan berbagai kelompok militan di sana.

Pernyataan ini dirilis pada Jumat (3/6), atau sehari setelah pihak berwenang menangkap tiga warga Suriah karena dicurigai merencanakan serangan teror di Dusseldorf.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman belum ingin berkomentar soal besarnya ancaman serangan teror yang akan dilakukan oleh tiga pria tersebut. Namun, kementerian menegaskan bahwa penjagaan keamanan tetap dalam kesiagaan yang tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini, Jaksa Kepala Federal sedang melakukan 120 investigasi ke lebih dari 180 tersangka sehubungan dengan perang sipil di Suriah karena keanggotaan atau dukungan dari kelompok teroris," kata juru bicara Kementerian Kehakiman.

Sejumlah media Jerman, mengutip sumber keamanan setempat, melaporkan bahwa tiga warga Suriah yang ditangkap terdaftar di tempat penampungan pencari suaka.

Kepala serikat polisi Jerman, Rainer Wendt, memperingatkan publik agar tak serta merta mencurigai para pencari suaka menyusul penangkapan ini.

"Kita tahu bahwa sejak serangan Paris dan Brussels ISIS ingin memicu perdebatan soal migrasi di Eropa dan membangkitkan sentimen terhadap pengungsi," kata Wendt kepada Reuters.

"Ini adalah bagian dari strategi mereka. Kita tidak boleh terjebak dalam perangkap mereka," katanya.

Jerman menampung lebih dari satu juta imigran yang melarikan diri dari negara berkonflik, utamanya Suriah, sejak tahun lalu. Terdapat kekhawatiran publik akan kemampuan pemerintah Jerman untuk mengintegrasikan pengungsi kepada masyarakat lokal.

Publik juga khawatir pemerintah Jerman tak mampu menangani ancaman keamanan yang mungkin saja timbul, utamanya menyusul serangan di Paris dan Brussels beberapa bulan belakangan. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER