Kecam Bom Istanbul, Indonesia Imbau WNI Berhati-hati

Ike Agestu | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jun 2016 19:34 WIB
Indonesia mengecam keras serangan teror di Istanbul dan mengimbau WNI yang berada di kota itu untuk berhati-hati serta menjauhi pusat keramaian.
Ledakan terjadi di Distrik Vezneciler yang merupakan salah satu tujuan wisata di Istanbul, Selasa (7/6) pukul 08.15 waktu setempat atau 12.15 WIB. (Reuters/Osman Orsal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia mengecam keras serangan teror di Istanbul yang menewaskan 11 orang dan mengimbau warga negara Indonesia yang berada di kota itu untuk berhati-hati serta menjauhi pusat keramaian.

Ledakan terjadi di Distrik Vezneciler yang merupakan salah satu tujuan wisata di Istanbul, Selasa (7/6) pukul 08.15 waktu setempat atau 12.15 WIB.
“Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada rakyat dan pemerintah Turki, khususnya kepada korban dan keluarga korban”, bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima CNN Indonesia.

Dari 11 korban tewas, empat merupakan warga sipil dan tujuh petugas polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, dilaporkan bahwa seorang WNI berstatus mahasiswa terluka ringan akibat plafon ruang kelas yang roboh karena ledakan tersebut. Ia adalah Azwar Abadi Arsyad, mahasiswa jurusan Fisika di Universitas Istanbul. Menurut Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, ia saat ini sudah kembali ke asrama.
“KJRI Istanbul akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki dan menghimbau WNI yang berada di Turki untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi,” bunyi pernyataan Kemlu.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Seorang warga Indonesia, Fahmi Ardi, ketika dihubungi oleh CNN Indonesia, mengatakan bahwa bom tak terlalu memengaruhi situasi di Istanbul secara umum.

"Saya sedang on the way ke kantor, pas setelah kejadian bom. Petugas mengatakan bahwa kereta tak akan berhenti di stasiun Vezneciler. Saya kira techincal error biasa, tapi setiba di kantor baru tahu bahwa ada ledakan bom," ujar Fahmi yang sudah tinggal dan bekerja di Istanbul selama 1,5 tahun. "Namun kereta masih beroperasi seperti biasa, dan bus juga, biasanya hanya dialihkan tidak melewati rute kejadian."

Saat ini terdapat sekitar 700 orang WNI yang berdomisili di Istanbul, sebagian besar adalah mahasiswa atau WNI yang telah memiliki pekerjaan tetap.

Sementara itu, untuk informasi lebih lanjut terkait situasi WNI di Istanbul, KJRI membuka hotline di nomor: +905319831534.
[Gambas:Video CNN] (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER