Obama Minta FBI Laporkan Perkembangan Penembakan di Orlando

CNN Indonesia
Minggu, 12 Jun 2016 23:39 WIB
Teror penembakan di kelab malam di Orlando, Florida, Amerika Serikat, menjadi perhatian khusus Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden.
Ilustrasi penembakan. (Dok.Thinkstock/ David De Lossy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teror penembakan di kelab malam di Orlando, Florida, Amerika Serikat, menjadi perhatian khusus Presiden Barack Obama. Selain menyampaikan doa dan duka cita, Obama yang mendapat laporan tragedi tersebut juga memerintahkan badan intelijen Amerika Serikat, Federal Bureau of Investigation (FBI) dan para pejabat terkait lainnya untuk terus memberi perkembangan informasi terkini.

"Kami mendoakan dan mencurahkan pikiran kepada para keluarga korban," kata Juru Bicara dan Sekretaris Pers Gedung Putih, Josh Earnest, mewakili Obama seperti dikutip dari CNN, Minggu (12/6).

"Presiden juga meminta laporan perkembangan secara menyeluruh setiap saat dari FBI dan para pejabat lainnya termasuk untuk bekerja dengan Kepolisian Orlando dalam mengumpulkan setiap informasi lebih jauh," lanjut Earnest dalam pernyataan resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu Obama meminta agar otoritas Orlando memberikan bantuan apapun yang diperlukan untuk kepentingan penyelidikan dan memberi bantuan kepada semua keluarga korban.

Wakil Presiden Amerika Joe Biden yang juga telah diberitahu peristiwa tersebut membatalkan perjalanannya ke Miami untuk menghadiri acara penggalangan dana untuk Komisi Nasional Partai Demokrat.

Biden menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para keluarga korban sekaligus mengirimkan doa untuk semua korban yang tewas dan terluka dalam peristiwa itu.
 

Korban tewas dalam teror penembakan di Pulse, kelab malam kaum gay di Orlando, mencapai 50 orang dan sedikitnya 53 orang terluka. Kepolisian Orlando memastikan pelaku dalam melancarkan serangan dilengkapi dengan senjata jenis serbu dan pistol serta beberapa senjata lainnya.

Menurut sumber kepolisian pelaku penembakan diduga seorang pria bernama Omar Mir Seddique Mateen (29), warga Amerika keturunan Afghanistan, yang selama ini menjadi pengawasan pihak berwajib.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER