Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat akan meningkatkan jumlah armada tempur laut mereka di perairan Asia Timur dan Jepang. Langkah ini diambil menyusul ketidakpastian kondisi keamanan di kawasan akibat ketegangan sengketa Laut China Selatan.
Seperti diberitakan Reuters, Rabu (15/6), Armada Ketiga Angkatan Laut AS akan mengirimkan tambahan kapal perang ke Asia Timur untuk mendampingi Armada Ketujuh yang berbasis di Jepang.
Armada Ketiga Angkatan Laut AS, Grup Aksi Permukaan Pasifik, yang terdiri dari kapal-kapal penghancur bersenjata rudal pemandu seperti USS Spriance dan USS Momsen diturunkan ke Asia Timur pada April lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penambahan kapal perang ke armada ini disampaikan pejabat AS yang enggan disebut namanya. Dia mengatakan kapal-kapal ini nantinya akan melakukan berbagai operasi, namun tidak merincinya.
Armada Ketiga yang berbasis di San Diego, California, memang rutin beroperasi di bagian timur Samudera Pasifik. Komandan Armada Pasifik AS, Laksamana Scott Swift mengatakan, peningkatan kekuatan di perairan itu diperlukan di tengah "ketidakpastian dan kekhawatiran di kawasan", diduga akibat perilaku China yang mulai agresif.
Swift mengatakan bahwa mereka memerlukan total 140 ribu pelaut, lebih dari 200 kapal dan 1.200 jet tempur untuk Armada Pasifik.
Negara-negara di kawasan Asia mulai resah dengan pergerakan China di laut sengketa. China membangun pangkalan udara dan melakukan reklamasi daratan di Laut China Selatan, wilayah yang juga diklaim juga oleh Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei.
Kehadiran pasukan AS di perairan itu membuat China berang. Pemerintah Beijing mengatakan patroli AL AS telah melakukan provokasi dengan masuk ke wilayah Laut China Selatan yang mereka klaim. AS berdalih, patroli dilakukan untuk melindungi kebebasan navigasi di wilayah perdagangan senilai US$5 triliun itu.
(den)