Jakarta, CNN Indonesia -- Kotak hitam kedua yang merekam penerbangan pesawat EgyptAir MS804 yang jatuh di wilayah laut Mediterania berhasil ditemukan oleh tim penyidik Mesir. Rekaman yang berisi data sistem pesawat jenis Airbus A320 itu dapat menjadi acuan dalam penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 56 penumpang dan 10 awak itu.
Komite penyelidikan Mesir mengumumkan evakuasi kotak hitam kedua ini di laut timur Mediterania pada Jumat (17/6), hanya sehari setelah kotak hitam pertama yang merekam pembicaraan kokpit ditemukan.
Pesawat EgyptAir MS804 jatuh pada Kamis (19/5) dini hari dalam perjalanan dari Paris, Perancis menuju Kairo, Mesir. Dua kotak hitam ini sangat penting untuk menjelaskan penyebab jatuhnya pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komite Penyelidikan Mesir memaparkan mereka tengah bersiap untuk mengirim kedua kotak hitam itu ke Alexandria. Kedua kotak hitam akan diterima oleh seorang pejabat dari kantor kejaksaan dan penyidik.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Sumber penyelidikan menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk menyebutkan suatu penyebab, termasuk tindakan terorisme.
Jika dalam keadaan utuh, kotak hitam yang berisi rekaman percakapan kokpit dapat mengungkapkan pembicaraan terakhir pilot dan kopilot serta bunyi peringatan dari kokpit. Rekaman itu juga dapat mendeteksi kebisingan mesin.
Meski demikian, para pakar kecelakaan pesawat menilai rekaman itu mungkin hanya dapat memberikan pengetahuan terbatas soal penyebab kecelakaan, khususnya jika para awak sendiri tidak dapat mendeteksi kesalahan yang menyebabkan pesawat jatuh.
Oleh karenanya, kotak hitam kedua yang berisi data sistem pesawat akan sangat dibutuhkan dalam penyelidikan.
Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengatakan sejumlah puing pesawat itu ditemukan di beberapa tempat di wilayah Mediterania sejak bulan lalu. Namun kementerian itu tidak merinci ukuran dan lokasi pasti serpihan ditemukan.Kecelakaan EgyptAir MS804 merupakan pukulan ketiga untuk industri penerbangan Mesir. Pada Oktober lalu, pesawat Rusia jatuh di Semenanjung Sinai, menewaskan seluruh 224 orang di dalamnya dalam serangan yang diklaim oleh kelompok militan ISIS.
Sementara pada Maret lalu, pesawat EgyptAir dibajak oleh seorang pria yang mengenakan rompi bunuh diri palsu, dan mengarahkan pesawat ke bandara di Siprus. Tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
(ama)