Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Turki menangguhkan ijin penyelenggaraan parade komunitas gay dan transgender yang rencananya akan diadakan pada bulan ini.
Keputusan itu dilatarbelakangi oleh kekhawatiran pemerintah akan pecahnya konflik dengan kelompok ultra-nasionalis, Alperen Hearths, yang telah menyatakan “tidak akan membiarkan degenerasi terjadi di Turki”.
“Kepada pemerintah, jangan membuat kami berkompromi untuk hal ini. Kami akan melakukan segala cara untuk membubarkan parade yang tak bermoral ini,” kata salah satu perwakilannya, Kursat Mican, seperti yang dikutip dari
Reuters pada Rabu (14/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jika mereka tidak belajar dari pengalaman, mereka akan belajar dari pukulan,” lanjutnya sambil mengutip pepatah lama Turki.
Pihak penyelenggara parade yang bertajuk Pride Week Commission itu mengatakan kalau pelarangan pemerintah tidak berdasar dan akan mengajukan tuntutan hukum.
Parade itu dijadwalkan berlangsung di Istanbul pada Minggu ini. Sementara itu, acara tahunannya, yang disebut sebagai acara komunitas gay terbesar di tanah Muslim, akan berlangsung satu minggu setelahnya.
Pemerintah memberikan larangan juga karena khawatir dengan keselamatan warga setempat, apalagi setelah terjadinya serangan beruntun yang dilakukan prajurit Kurdi dan ISIS dalam beberapa bulan terakhir.
Tidak seperti negara Muslim lainnya, keberadaan kaum homoseksual bukanlah sebuah bentuk kejahatan di Turki. Meski demikian, banyak pula kaum pembencinya.
Tentu saja publik mengkritik keputusan Presiden Turki Tayyip Erdogan, yang dirasa enggan membereskan masalah ini di negaranya. Apalagi setelah terjadinya serangan penembakan di kelab gay Orlando.
Dalam beberapa kali penyelenggaraannya, acara komunitas gay berlangsung aman di Turki.
Tapi tahun lalu sempat terjadi keributan sehingga polisi membubarkan pengunjung dengan gas air mata. Ketika itu acara dibubarkan secara paksa karena bertepatan dengan Ramadan.
(ard/ard)