Jakarta, CNN Indonesia -- China akan menawarkan pelayaran sipil reguler pertama ke Kepulauan Spratly di Laut China Selatan pada 2020 mendatang.
"Provinsi [Hainan] berencana membuat jalur pelayaran pan-Laut China Selatan dan pelayaran bisnis meliputi negara-negara di sepanjang Jalur Sutera Maritim," demikian bunyi laporan dari kantor berita China,
Xinhua, Rabu (22/6).
Diberitakan
Reuters, rencana ini dianggap dapat membuat jengkel pihak-pihak lain yang bersengketa di Laut China Selatan, termasuk beberapa negara ASEAN, yaitu Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Ketegangan mulai tinggi ketika China dilaporkan membangun pulai buatan di wilayah Kepulauan Spratly yang disengketakan, sekaligus menempatkan fasilitas militer hingga radar di sekitar kepulauan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China juga mengklaim 90 persen wilayah LCS yang kaya sumber daya alam dan merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk dengan perputaran uang sekitar US$5 miliar setiap tahunnya.
Rencana ini juga disinyalir akan membuat jengkel Amerika Serikat dan sekutu dekatnya di kawasan, yaitu Filipina.
Ketegangan terakhir mengemuka antara China dan Filipina menjelang persiapan pengadilan internasional di Den Haag untuk memberikan putusan dalam beberapa bulan ke depan terkait sengketa wilayah di LCS yang diajukan oleh Manila pada 2013.
Sejak 2013 pula, Beijing sendiri sebenarnya sudah melakukan pelayaran ke Paracels atau Kepulauan Xisha yang juga terletak di LCS dan lebih dekat ke daratan wilayah China. China memegang kontrol atas Paracels sejak 1970.
Perusahaan negara China, COSCO Shiping Corp, kini merencanakan peluncuran pelayaran rutin ke Paracels mulai bulan depan.
Analis mengatakan rencana pembangunan China hingga ke Spratly ini akan memantapkan kehadiran permanen mereka di jantung maritim Asia Tenggara. Beijing bahkan mengatakan bakal membangun resor layaknya di Maladewa di sekitar LCS.
Belum jelas apakah warga asing akan diizinkan masuk. Namun hingga kini, hanya warga China yang diizinkan mengikuti tur itu.
(stu/stu)