Jakarta, CNN Indonesia -- Korban meninggal dan luka akibat bom ISIS di Yaman bertambah. Sebelumnya tiga bom yang diledakkan ISIS menjelang buka puasa di kota pelabuhan Mukalla disebutkan membunuh 14 orang yang kebanyakan tentara dan melukai 15 lainnya.
Kini, sudah ada setidaknya 38 orang yang terbunuh akibat tiga bom terkoordiasi yang diledakkan untuk melumpuhkan keamanan pemerintah Yaman itu. Sementara itu, 24 orang dikabarkan luka. ISIS sudah mengklaim serangan itu.
Klaim dilakukan melalui agensi berita daring mereka, Amaq. Ironisnya, serangan dilakukan menjelang para tentara bersiap untuk buka puasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bom diledakkan di tiga tempat berbeda. Peledakan pertama dilakukan oleh seseorang yang mengenakan bom sebagai rompi. Ia melakukan bom bunuh diri di checkpoint kota Mukalla. Itu disusul ledakan ke-dua yang berupa bom mobil di pusat militer intelijen. Ledakan ke-tiga berasal dari gawai yang dimodifikasi dan diledakkan tepat sebelum para tentara menikmati makan malam mereka.
Mukalla merupakan kota penghubung yang penting. Dulunya itu merupakan kota kecil yang sejahtera yang dibangun oleh Al-Qaidah di Semenanjung Arab. Kota itu dibangun saat mereka mengontrol pesisir Laut Arab sepanjang 600 km.
April lalu, tentara Yaman dan Arab merebut kembali Mukalla dari Al-Qaidah.
Ini bukan pertama kalinya ISIS ‘mengganggu’ Yaman. Akhir Mei lalu mereka juga meledakkan bom bunuh diri di selatan Mukalla. Tragedi itu menewaskan sekitar 40 calon tentara. Itu merupakan tragedi terakhir yang diklaim ISIS, sebelum tiga bom yang menewaskan 38 orang ini.
Militan Islam di sana membangun teritori dan kebebasan selama lebih dari setahun. Prajurit Yaman sibuk melawan pasukan Iran, pemberontak Houthi yang mengontrol ibu kota Sanaa. Prajurit Yaman yakin, ada overlap antara Al-Qaidah dan ISIS, mengingat keduanya sama-sama kelompok ‘perekrut massa.’
“Teroris [laten] matig ada di Mukalla dan kami melawannya setiap hari. Sejak kemerdekaan kota ini [dari Al-Qaidah], petugas keamanan telah menahan ratusan pejuang Al-Qaidah, membongkar rencana-rencana, dan menemukan sekitar 20 mobil yang bisa diledakkan,” kata seorang petugas keamanan kepada Reuters.
(rsa)