Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pelajar warga negara Indonesia di Turki terpaksa membatalkan kepulangannya ke tanah air mereka karena serangan bom di Bandara Ataturk, Istanbul, pada Selasa (28/6).
"Sementara, ada dua pelajar yang menuju bandara via Turkish Airlines tertahan di durak (stasiun) Yeni Bosna, sekitar 2 stasiun sebelum bandara karena metro bawah tanah menuju
airport ditutup. Kini, penerbangannya di-
cancel," demikian bunyi pernyataan resmi dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki.
Menurut PPI Turki, kedua pelajar itu sekarang bertahan di rumah teman mereka di kawasan Yeni Bosna, Istanbul. Kini, otoritas Turki sudah membuka kembali Bandara Ataturk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PPI Turki menjelaskan bahwa sekarang ini memang banyak pelajar yang pulang ke Indonesia untuk menikmati libur musim panas. Saat bom terjadi, beberapa pelajar sudah berada di pesawat.
"Saat terjadi bom, Alhamdulillah info yang kami himpun teman-teman sudah di pesawat, baik yang menggunakan Royal Jordan maupun Qatar Airlines," tulis PPI Turki.
Hingga saat ini, tidak ada laporan adanya korban pelajar Indonesia dalam insiden yang menelan 36 nyawa dan melukai hampir 150 orang ini. Namun, PPI Turki akan terus berkoordinasi guna mendapatkan informasi terkini.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI juga mengonfirmasi tidak ada WNI menjadi korban dalam insiden ini.
Menurut data Kemlu, saat ini terdapat 728 WNI di Turki. Dari keseluruhan angka tersebut, 310 di antaranya merupakan mahasiswa dan sebagian lainnya merupakan pekerja di Turki.
"KJRI Istanbul telah menugaskan staf untuk memantau di Bandara Attaturk, berkoordinasi dengan otoritas setempat, berkoordinasi dengan masyarakat Indonesia di Istanbul dan melakukan penelusuran untuk mencari kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban," tulis Kemlu.
Agar dapat berkoordinasi dengan baik, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Istanbul membuka layanan hotline pada nomor +905319831534 (Ibu Ida). Bagi kerabat di Indonesia yang ingin mengetahui perkembangan terakhir saudaranya di Turki dapat mengubungi +6281290070027.
Sementara itu, Pemerintah RI juga mengimbau semua WNI untuk tetap waspada, mengikuti arahan otoritas keamanan setempat, serta menghindari tempat-tempat ramai yang biasa menjadi target teror.
Bom bunuh diri pada Selasa ini terjadi di bandara tersibuk ketiga di Eropa. Menurut laporan kepolisian Turki, dua orang pelaku bom bunuh diri itu awalnya melepaskan tembakan di dekat pos pemeriksaan di pintu masuk bandara.
Polisi pun berupaya menghentikan mereka. Namun sebelum berhasil dilumpuhkan, mereka meledakkan diri.
(ama)